Sukses

Kenangan Wakapolri dengan Muazin yang Gugur Ditabrak Teroris Mapolda Riau

Auzar mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 09.00 WIB usai minibus yang ditumpangi para teroris kabur dan menabraknya.

Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin terkejut. Kabar gugurnya Ipda Auzar (55) yang tewas ditabrak teroris Markas Polda Riau pagi tadi membuat jenderal bintang tiga ini tersentak. Padahal pagi tadi, almarhum baru mengirimkannya pesan berisi doa jelang Ramadan ke aplikasi obrolan.

Auzar mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 09.00 WIB usai minibus yang ditumpangi para teroris kabur dan menabraknya.

Bagi Syafruddin, Ipda Auzar bukanlah orang baru. Sudah 25 tahun orang nomor dua ini bersama Auzar.

"Sudah 25 tahun persaudaraan saya dengan almarhum Auzar, mulai dari sopir, urus anak-anak, dari kecil sampai dewasa, sampai berumah tangga, dan sampai sekarang almarhum bolak balik Jakarta-Pekanbaru untuk urus ibu dan anak-anak saya," cerita Syafruddin, Rabu (16/5/2018).

Dikutip dari merdeka.com, Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol Rudi Syarifudin mengatakan, almarhum Ipda Auzar yang wafat pada usia 55 tahun tersebut memulai karier di Lantas Polda Riau sejak dari Bintara, hingga kini menyandang pangkat Ipda.

Selama menjadi anggota Polri, Auzar yang bergelar haji itu aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial.

Dia diketahui kerap memberikan tausiah hingga disebut sebagai salah satu ustaz yang disegani di internal polisi maupun masyarakat setempat.

Sebagai atasan almarhum, Kombes Rudi juga menyebut almarhum memiliki sebuah pesantren dan yayasan anak yatim piatu yang mendidik lebih dari 500 anak kurang beruntung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Salat Duha

Sementara itu, berdasarkan informasi yang ia peroleh, Kombes Rudi mengatakan sebelum ditabrak hingga meninggal dunia, korban baru saja melaksanakan Salat Duha di Masjid Polda Riau yang berlokasi di lantai dua. Ibadah itu, kata Rudi, rutin dilakukan almarhum setiap pagi.

"Sebelum kejadian, beliau juga sempat memberikan pengarahan jadwal tausiah dan kegiatan Ramadan di lingkungan masjid Polda Riau," ujarnya.

Selanjutnya, korban turun ke bawah untuk kembali ke ruangan kerja dan seketika ditabrak mobil yang dikendarai teroris.

"Kami sangat berduka. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya," ujar Rudi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.