Sukses

Video Pria Bersarung Diperiksa Brimob Viral, Ini Penjelasan Polri

Setyo mengatakan anggota yang ada di lapangan sudah terlatih dan dapat menggunakan intuisinya mengidentifikasi seseorang yang bermasalah.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar video seorang pria mengenakan sarung, baju koko, dan peci yang tengah melintas di jalan diperiksa beberapa anggota Brimob Polri. Pria tersebut diminta membuka isi kardus dan tas ransel yang ia bawa.

Pria tersebut tampak kesal ketika diminta mengeluarkan isi kardus dan tas yang ia bawa. Sejumlah pakaian yang ada di dalamnya pun dikeluarkan dan dibuang-buang ke jalan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya pencegahan yang dilakukan aparat. Polisi tidak mau mengabaikan terhadap hal-hal yang dicurigai.

"Karena faktanya yang di Mako Brimob (Depok), dia dicek di badan di tas enggak ada senjatanya. Ternyata senjata tajamnya diletakkan di bawah kemaluan," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/5/2018).

Karena itu, Setyo melanjutkan, Polri tidak bisa menganggap remeh sekecil apa pun informasi dan gerak-gerik mencurigakan yang dapat mengancam keamanan masyarakat. Dia pun meminta agar masyarakat memaklumi situasi dan kondisi saat ini.

"Mohon maaf kepada masyarakat yang disetop, dimintai keterangan, dan ditanya seharusnya kooperatif kalau dia tidak punya masalah," tutur dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sudah Terlatih

Setyo tidak menjelaskan secara rinci ciri-ciri atau batasan sampai mana seseorang patut dicurigai.

Namun, pada umumnya, kata dia, anggota yang ada di lapangan sudah terlatih dan dapat menggunakan intuisinya mengidentifikasi seseorang bermasalah.

Dia memastikan, pemeriksan yang dilakukan anggota kepolisian tersebut sudah sesuai dengan standard operating procedure (SOP) Polri.

"Jadi masyarakat juga harus maklum. Kalau dicurigai buka saja apa yang dia bawa, persilakan, harusnya gitu," ucap Setyo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.