Sukses

Uskup Agung Jakarta: Terorisme Menodai Makna Jihad

Menurut Ignatius, terorisme hanya menebarkan rasa benci dan tidak segan mengafirkan golongan lain yang ada di luar keyakinannya.

Liputan6.com, Jakarta Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengutuk keras berbagai tindakan terorisme atas dasar latar belakang apa pun. Terlebih, kelompok tertentu mengatasnamakan tindakan itu sebagai jihad yang pada dasarnya malah menodai makna sucinya.

"Maka negara tidak boleh kalah oleh ulah segelintir orang yang mengatasnamakan jihad, tetapi justru merusak dan menodai makna jihad yang sesungguhnya yaitu menegakkan amar makruf nahi mungkar. Bukan dengan menebar teror, membunuh, dan menggunakan kekerasan," tutur Uskup KAJ Ignatius Suharyo di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).

Menurut Ignatius, terorisme hanya menebarkan rasa benci dan tidak segan mengafirkan golongan lain yang ada di luar keyakinannya. Padahal, pola tersebut bertentangan dengan ajaran agama.

Untuk itu, KAJ mendesak dan mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dan aparat keamanan untuk mengusut secara cepat dan tuntas berbagai motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut.

"Gerakan terorisme sudah semakin merajalela. Maka diperlukan penanganan khusus dan ekstra lebih intensif dari berbagai pihak, utamanya negara melalui keamanan. Negara wajib hadir untuk menjamin keamanan hidup setiap warganya," dia menjelaskan.

KAJ turut menghaturkan rasa belasungkawa mendalam kepada seluruh keluarga korban atas musibah yang dialami. Seluruh warga Indonesia pun diharapkan dapat bersatu dan menahan diri dari segala bentuk provokasi.

"Terus galang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan. Jika mendapati peristiwa sekecil apa pun yang menjurus radikalisme dan terorisme segera melaporkan ke aparat keamanan," Ignatius membeberkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Sebar Isu

Masyarakat juga seharusnya dapat menahan diri untuk tidak ikut menyebarkan isu, gambar korban, dan berita yang belum terverifikasi kebenaranya terkait aksi terorisme.

"Terakhir, mengimbau semua tokoh politik dan masyarakat agar mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Dan tidak memperkeruh suasana dan mengeluarkan statement tendensius yang mencederai perdamaian dan toleransi agama," Ignatius menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini