Sukses

Masih Ada Bom di GKI, Kapolda, Pangdam dan Gubernur Jatim Dievakuasi

Rombongan diminta untuk meninggalkan lokasi bom gereja karena masih ada bom aktif di GKI.

Surabaya - Kapolda Jawa Timur, Irjen Machfud Arifin bersama Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman dan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo mendatangi lokasi ledakan bom Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro 146, Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi.

Berdasarkan pantauan Jawapos.com, Kapolda bersama rombongan tiba pukul 09.30 WIB. Namun, yang bersangkutan tidak sempat turun dari mobil yang mengantarnya. Hal itu dilakukan karena alasan keamanan.

Beberapa petugas yang sedang melakukan penjagaan di lokasi bom gereja sempat meminta para pengawal rombongan untuk segera memutar balik kendaraan yang ditumpangi Kapolda, Pangdam dan Gubernur Jatim.

Rombongan diminta untuk meninggalkan lokasi karena masih ada bom aktif di GKI. Dengan cepat, Kapolda bersama rombongan langsung dievakuasi.

"Masih aktif, masih aktif," teriak petugas saat melihat kedatangan Kapolda dan rombongan.

Berdasarakan informasi yang dihimpun di lokasi ledakan bom gereja, aparat keamanan masih terus melakukan sterilisasi. Bahkan, beberapa korban jiwa juga masih belum di evakuasi dari lokasi kejadian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Rentetan Ledakan

Sebelumnya, ledakan yang diduga bom bunuh diri terjadi di Surabaya. Dalam waktu yang relatif singkat, ada tiga gereja yang menjadi korban serangan.

Dimulai dari pukul 06.30 WIB, dan beberapa menit kemudian bom di gereja lain dilaporkan ikut meledak. Tiga lokasi ledakan itu menurut data kepolisian, terjadi tepat di depan gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, GKI Diponegoro di jalan Raya Diponegoro, dan di Gereja Pantekosta di jalan Arjuno.

Pantauan JawaPos.com di Gereja Santa Maria Tak Bercela di jalan Ngagel Madya, Surabaya, Minggu (13/5), ledakan terjadi pada pukul 06.30. Ada 13 orang luka, dan dua tewas.

Diduga, satu korban meninggal dunia adalah jemaat dan satu lagi pelaku. Polisi sudah mengidentifikasi dua korban itu. Dari olah tempat kejadian perkara, diketahui ada satu yang tewas di tempat. Sedangkan satu korban di RSUD dr. Soetomo.

Sementara, 13 korban luka dari pihak sipil dan polisi yang berjaga sejak pagi di TKP sudah dievakuasi. Sebagian besar para korban juga di rawat di RSUD dr. Soetomo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.