Sukses

KPU: Nama Daerah Mirip, Potensi Salah Kirim Surat Suara

Komisioner KPU menjelaskan, Pemilu 2019 nanti, pemilih akan dihadapkan dengan pilihan yang sangat banyak. Berbeda dibandingkan Pemilu 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari mengungkapkan kemungkinan terburuk yang terjadi ketika Pemilu 2019 yang digelar serentak. Salah satunya, kesalahan dalam mengirim surat suara.

"Potensi setelah cetak surat suara. Distribusinya sangat mungkin salah kirim. Karena ada nama-nama yang mirip. Misalnya Purwokerto, Purwakarta, Purbalingga, Probolinggo," kata Hasyim, Selasa (8/5/2018).

Hasyim menjelaskan, Pemilu 2019 nanti, pemilih akan dihadapkan dengan pilihan yang sangat banyak. Berbeda dibandingkan Pemilu 2014.

"Dulu April memilih DPR, DPD, DPRD, dan bulan Juli memilih Presiden, pada saat ini dilakukan bersamaan," kata dia.

Pada Pemilu 2019, setiap partai politik menggunakan kesempatan mencalonkan kader sebagai anggota DPR, DPD, DPRD.

"Katakanlah setiap partai 10 kursi kalau partai nasional ada 16 partai, berarti untuk DPR saja 160 calon. Kalau di DPR ada tiga tingkatan nih tinggal dikalikan 3. Kalau DPD itu bisa dibuat rata sekitar 30 calon 160 kali 3 ditambah 30 kemudian nanti ditambah pasangan calon Presiden," kata dia.

"DPR RI ada 80 daerah pemilihan kemudian DPD Provinsi ada 272 daerah pemilihan, Kemudian DPRD Kabupaten/Kota dan 2.206 daerah pemilihan. DPD Daerah Pemilihan (Dapil) ada 34. Jadi 4 lembaga ini total daerah pemilihannya ini 2.592 itu artinya KPU akan menyiapkan desain suara jenisnya, bukan jumlah. Totalanya 2.592 jenis," kata Komisioner KPU ini.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

WNI di Luar Negeri

Belum lagi, situasi demografis Indonesia, warga negara yang berada di luar negeri. Karenanya, KPU akan memikirkan langkah strategis dalam upaya meminimalisir kesalahan.

"Perencanaan persoalan strategis dari segi waktu, presisi jumlah, pengiriman. Kami juga akan menghadapi situasi harus akurat menulis nama partai, nama calon, Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Dapil," tutur Hasyim Asyari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.