Sukses

Absen Pertemuan di Kantor Seskab, PAN sempat 'Dicari' Para Sekjen Parpol

Arsul menyebut, ada seseorang yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan lupa mengundang PAN. Namun, dia lupa seseorang yang melontarkan pernyataan itu.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan ketidakhadiran Partai Amanat Nasional (PAN) sempat disinggung dalam pertemuan partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Arsul menyebut, ada seseorang yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan lupa mengundang PAN. Namun, dia lupa seseorang yang melontarkan pernyataan itu.

"Tadi sempat ditanyakan kemana ini PAN? Aduh ini kelewatan ini, atau kelupaan. Ada yang menyeletuk seperti itu, saya lupa siapa," kata Arsul saat dikonfirmasi, Selasa (8/5/2017).

Mendengar celetukan itu, kata Arsul, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto hanya tersenyum. Menurutnya, Hasto adalah pihak yang mengatur pertemuan tersebut.

"Kenapa? Karena kebetulan yang mengkoordinasi pak Sekjen PDIP. Kenapa pak sekjen PDIP? Karena kebetulan yang ditugasi Presiden, pak Seskab yang juga dari PDIP," terangnya.

Anggota Komisi III DPR ini menyebut pertemuan itu digelar untuk menanyakan capaian, kinerja dan kekurangan pemerintah selama ini kepada Pramono. Tujuannya untuk membantu pemerintah meluruskan berbagai isu negatif yang dilemparkan kubu oposisi.

"Sehingga ketika harus menjawab itu, (parpol pendukung pemerintah) bisa menjawab dengan baik berdasarkan bahan-bahan, tidak asal jeplak," ujar Arsul.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku tidak mengetahui adanya undangan pertemuan itu. Zulkifli berujar baru saja menghadiri acara Rakernas pengusaha muslimah Indonesia di Cipanas.

Namun, dia menyebut urusan undangan pertemuan menjadi alasan pihak Istana.

"Ya kalau undangan kan hak istana. Jadi kalau diundang atau tidak diundang tanya sama mas Pram dong, jangan sama saya," tambahnya.

Ketua MPR RI ini menyatakan tak mempersoalkan jika PAN tidak lagi dianggap sebagai bagian dari koalisi partai pendukung pemerintah.

"PAN biasa-biasa saja tuh. Merdeka," ujarnya.

Reporter: Raynaldo Ghiffari Lubabah

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.