Sukses

Jabat Dirjen PAS, Sri Puguh Fokus Lapas High Risk Nusakambangan

Dirjen Lapas baru, Sri Puguh Budi Utami mengatakan, akan langsung tancap gas usai dilantik.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) yang baru, Sri Puguh Budi Utami mengatakan akan langsung tancap gas. Menurut dia, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

Sri Puguh menambahkan, beberapa pekerjaan masuk kategori harus ada percepatan. Salah satunya, pembangunan lapas untuk narapidana high risk atau napi dengan resiko tinggi di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

"Kita menetapkan fokus dan prioritas. Ada yang merupakan suatu pekerjaan percepatan. Misalnya pembangunan lapas high risk yang di Nusakambangan. Ini untuk napi yang digolongkan sebagai napi high risk," kata Sri Puguh usai lepas sambut di kantor Dirjen Pas, Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Sri menuturkan, saat ini pembangunan Lapas tersebut sudah hampir rampung. Dia memastikan, lapas itu sudah bisa digunakan tahun 2018 ini.

"Sekarang sudah mendekati 70 persen. Untuk 2018 ya mudah-mudahan sudah bisa diresmikan walaupun hanya satu blok," imbuh mantan Sekjen Ditjen Pas itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dilantik Yasonna

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly sebelumnya melantik Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami. Sri Puguh merupakan Dirjen Pemasyarakat wanita pertama yang dilantik Menkumham.

"Ini kan baru pertama perempuan jadi Dirjen PAS," ujar Yasonna di kantornya, Jakarta Selatan.

Meski jabatan Dirjen PAS terkesan menakutkan, Menkumham mengharapkan sesuatu yang lebih baik akan diberikan dirjen baru terhadap kementerian yang dia pimpin.

"Walaupun pemasyarakatan itu sangar dan seram, menakutkan, ya kita coba dengan sentuhan seorang ibu, tetapi punya kemampuan manajerial yang baik," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.