Sukses

Fahri Hamzah: Lebih Baik Jual Kopi daripada Jadi Presiden PKS

Fahri Hamzah mengatakan akan terus jadi bagian dari PKS. Meskipun sudah dipecat, ia akan terus membela PKS agar makin kuat.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta Sohibul Iman menghadapi kasusnya secara gentleman dengan tidak membawa partai. Selain itu, Fahri yakin Sohibul Iman akan menjadi tersangka dalam laporannya terkait adanya dugaan pencemaran nama baik.

Fahri Hamzah juga menegaskan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebaiknya tidak dipimpin Sohibul Iman. Hal ini, kata dia, bukan semata-mata karena dirinya ingin menjadi Presiden PKS. Daripada menjadi Presiden PKS, Fahri lebih memilih menjadi marbot atau pedagang kopi dan gorengan.

"Saya jadi marbot saja, mau jual kopi sudah siap kopinya, buka warung jual gorengan. Kalian kalau mau sarapan mampir, kopinya gratis tapi makannya bayar," ujar Fahri usai jalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/5/2018).

Fahri mengatakan akan terus jadi bagian dari PKS. Meskipun sudah dipecat, ia akan terus membela PKS agar makin kuat.

"Tetap membela agar PKS tambah besar, saya inginnya PKS menang pemilu, dari dulu kita belain PKS kok," kata Fahri Hamzah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Yakin Sohibul Jadi Tersangka

Fahri kembali menyebutkan bahwa PKS akan lebih maju apabila tidak dipimpin oleh Sohibul Iman.

"Ya kalau dia sudah tersangka masak PKS dipimpin tersangka," kata dia.

Menurut Fahri, Sohibul seharusnya menghadapi sendiri kasusnya, bukan dengan buang badan.

"Ini dia persoalan pribadi, jangan ngajak partai dong kasian, ini partai udah mau pemilu, persiapan pemilu, dia seret-seret tanggungjawab sendiri dong, hadapi sendiri dong, ya kan," ujar Fahri.

Terkait kasus ini, Fahri tidak hanya yakin Sohibul akan menjadi tersangka, tapi juga laporannya akan sampai ke meja hijau.

"Kan udah jelas, videonya jelas, bukti-bukti jelas. konstruksi hukum pidana 310 dan KUHP jelas. Sudah, harusnya udah naik ini tapi dia mau bawa orang ini ceritanya," pungkas Fahri.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.