Sukses

Perampokan di Taksi Online, Polisi Akan Panggil Manajemen Grab

Polres Jakarta Barat meminta penanganan pengemudi yang lebih ketat terhadap Grab.

Liputan6.com, Jakarta - Sansan (24) menjadi korban perampokan saat menggunakan taksi online Grab di kawasan Tambora, Jakarta Barat. Saat itu, korban hendak ingin menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat, sekitar pukul 06.30 WIB, pada Senin (23/4) kemarin.

Kapolres Metro Jakarta Barat Hengki Haryadi mengatakan, akan memanggil pihak Grab terkait kejadian tersebut. Pemanggilan itu juga untuk melakukan koordinasi dengan pihak Grab.

"Akan kita panggil (pihak Grab), dan kita lakukan koordinasi dengan ojek online, mungkin akan kita terapkan sistem SOS," kata Hengki di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/4/2018).

Selain itu, dirinya juga ingin agar pihak Grab membuat beberapa ketentuan atau persyaratan terhadap para pengemudi taksi online. Dengan begitu, tak ada taksi online yang menggunakan jasa sopir tembak.

"Dan juga ketentuan supaya enggak boleh ada sopir tembak. Dan juga melihat kesesuaiannya," ujarnya.

Lebih lanjut, Hengki menjelaskan mobil yang digunakan oleh tersangka tidak dimodifikasi. Namun, kaca mobil yang digunakan oleh tersangka gelap, sehingga tak terlihat secara kasatmata dari luar mobil.

"Mobil enggak dimodifikasi, jenisnya Karimun, kacanya gelap jadi terhalang," jelasnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Disekap

Seperti diketahui, seorang perempuan, Sansan (24), menjadi korban penyekapan saat naik taksi online dari Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, Senin (23/4) sekitar pukul 06.30 WIB. Ia hendak menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kejadian bermula saat San San memesan taksi online dari tempat kejadian perkara (TKP). Saat sudah berada di dalam taksi online, tiba-tiba muncul dua orang berniat jahat dari kursi bagian belakang.

"Korban langsung disekap dua orang tak dikenal dengan jaket. Lalu, kaki korban diikat," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/4).

Dibuat tak berdaya, para pelaku langsung mengambil barang berharga dalam genggaman korban, yakni berupa satu unit ponsel genggam merek Samsung, kartu anjungan tunai mandiri, dan uang tunai senilai Rp 430.000.

 

Reporter: Nur Habibie 

Sumber: Merdeka.com

 

3 dari 3 halaman

Tanggapan Grab

Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyatakan penyesalannya terkait perilaku mitra pengemudi Grab Car.

"Segenap manajemen Grab menyesali terjadinya tindak kriminal yang melibatkan salah satu mitra pengemudi Grab Car di Jakarta. Prioritas kami saat ini adalah memberikan dukungan penuh dan bantuan yang dibutuhkan oleh penumpang dan keluarganya," ungkap Ridzki, Rabu (25/4/2018).

Ridzki mengaku, pihak manajemen Grab kini tengah menelusuri kasus penyekapan tersebut guna mengumpulkan informasi dari sisi penumpang maupun mitra pengemudi. Untuk mengejar para pelaku, pihaknya kini tengah bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap fakta di balik penyekapan tersebut.

Ia pun berpesan kepada masyarakat, khususnya pengguna Grab Car untuk segera melapor pada pihak berwajib apabila menerima layanan yang kurang menyenangkan atau mencurigakan.

Atau bisa langsung menghubungi layanan konsumen Grab selama 24 jam di nomor 021-8064 8777 atau melalui email support.id@grab.com.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.