Sukses

Menstruasi Gagalkan Pemerkosaan Korban Perampokan Taksi Online di Tambora

Pelaku yang bersembunyi di taksi online mengambil perhiasan, ponsel, uang tunai, bahkan mendapatkan kartu ATM dan pin korban.

Liputan6.com, Jakarta - Perampok dan penyekap penumpang taksi online di Tambora, Jakarta Barat ternyata juga berusaha memperkosa korbannya. Namun, menstruasi menggagalkan niat asusila ketiga pelaku itu.

Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi menyampaikan, para pelaku tergiur memuaskan nafsunya usai menggasak sejumlah barang berharga korban.

"Para pelaku juga berusaha untuk melakukan pemerkosaan terhadap korban, namun karena korban sedang menstruasi akhirnya tidak jadi dilakukan," tutur Hengki dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Menurut Hengki, kedua pelaku yang berada di jok belakang taksi online menyekap wajah korban menggunakan jaket. Kemudian kaki dan tangannya diikat. Perlawanan korban pun tidak berguna saat mereka mulai mencoba melucuti pakaian karyawati itu.

"Para pelaku memang berpura-pura menjadi driver taksi online. Ketika mendapatkan order dari penumpang wanita, dua orang pelaku bersembunyi di jok belakang. Seketika korban masuk mobil kemudian para pelaku menyekap korban," ucap Hengki.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Satu Pelaku Tewas

Meski gagal melakukan tindak asusila, para pelaku berhasil mengambil perhiasan, ponsel, uang tunai, bahkan mendapatkan kartu ATM dan pin korban. Hanya saja, kini ketiganya sudah diamankan petugas di kawasan Jakarta Barat dengan masing-masing dihadiahi timah panas.

"Tersangka SA bin HO dan AA, karena kedua pelaku melakukan perlawanan ketika akan ditangkap, maka dilakukan tindakan tegas terukur berupa tembakan di bagian kaki," beber Hengki.

Sementara satu pelaku berinsial LI bin NR alias AG tewas ditembak. Sebab saat pengejaran, pria itu berusaha menabrakkan mobilnya dan bermaksud melindas petugas yang mengendarai sepeda motor.

"Karena keselamatan anggota terancam maka dilakukan tindakan tegas berupa tembakan ke arah pelaku. Sampai Rumah Sakit Bhayangkara Polri pelaku dinyatakan meninggal dunia," Hengki menandaskan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.