Sukses

Politikus PKS Yudi Widiana Dieksekusi ke Lapas Sukamiskin

Yudi dinyatakan secara sah terbukti menerima uang suap hampir Rp 11 miliar dari pengusaha So Kok Seng alias Aseng.

Liputan6.com, Jakarta - KPK mengeksekusi politikus PKS, Yudi Widiana Adia, ke Lapas Klas I Sukamiskin Bandung, Jawa Barat. Eksekusi dilakukan setelah kasus suap proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) yang menjeratnya berkekuatan hukum tetap.

"Jaksa eksekutor pada KPK hari ini melakukan eksekusi terhadap terpidana Yudi Widiana Adia ke Lapas Klas I Sukamiskin, Bandung," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Kamis (19/4/2018).

Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor menjatuhkan vonis terhadap Yudi Widiana selaku terdakwa penerima suap proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) 9 tahun penjara.

Yudi dinyatakan secara sah terbukti menerima uang suap hampir Rp 11 miliar dari pengusaha So Kok Seng alias Aseng.

"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yudi Widiana Adia pidana penjara selama 9 tahun, denda Rp 500 juta atau apabila tidak membayar denda diganti pidana kurungan 3 bulan," ucap Ketua Majelis Hakim, Hastoko saat membacakan vonis terhadap Yudi, Rabu, 21 Maret 2018.

Ia juga dikenakan hukuman pidana tambahan berupa pencabutan hak politik selama 5 tahun usai menjalani masa hukuman pokok.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menerima Suap dari Aseng

Dari vonis yang dibacakan, Yudi terbukti menerima suap dari Aseng terkait dana optimalisasi untuk proyek yang ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Kurniawan dan sejumlah perantara lainnya.

Akibat perbuatannya, Yudi diganjar melanggar Pasal 12 b Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.