Sukses

Hadir di Konferensi Kepemudaan Islam Azerbaijan, Ini yang Disuarakan PMII

PMII mendorong generasi muda umat Islam berani mengimplementasikan ide-ide kreatif dan menjadi penggerah roda ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah organisasi kepemudaan Islam mengikuti Forum Islamic Conference Youth Forum for Dialogue and Cooperation (ICYF-DC) yang berlangsung di Baku, Azerbaijan.

Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), yang menjadi salah satu  perwakilan Indonesia, memilih ekonomi kreatif dan perbaikan tatanan sosial sebagai isu utama yang dikobarkan di forum tersebut.

Selaku perwakilan pemuda muslim Indonesia, PB PMII mendorong generasi muda umat Islam berani mengimplementasikan ide-ide kreatif dan menjadi penggerah roda ekonomi di negara masing-masing.

"PMII mendorong pemuda di seluruh dunia untuk meningkatkan kualitas pendidikan ekonomi dalam bingkai nilai-nilai keislaman sehingga bisa mendorong munculnya sociopreneur muda dalam dunia Islam," ujar Ketua Bidang Hubungan Internasional PB PMII, Ahmad Romzi di Baku, Azerbaijan, melalui keterangan resmi. Kamis (19/4/2018).

Menurut dia, kualitas pendidikan merupakan barometer maju atau mundurnya suatu peradaban. Dengan demikian, tulang punggung umat Islam yakni generas muda muslim patut menguasai seluruh keimluan, khususnya ekonomi yang dibingkai dengan nilai keislaman.

"Fondasinya, pendidikan informal maupun informal, seperti di Indonesia terdapat pesantren, harus terus diperhatian melalui kelaiakan kurikulum, tenaga pengajar serta sarana berikut prasarananya," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kecam Konflik Suriah

PB PMII juga menyerukan kepada seluruh masyarakat muslim dunia bersatu dan mendorong penghentian penyelesaian konflik di Suriah lewat adu senjata. Sebab, cara-cara barbar yang saat ini ditunjukan negara Paman Sam bersama koleganya tidak akan memberikan manfaat sedikitpun bagi masyarakat Suriah.

"PB PMII mengecam keras serangan yang dilakukan Amerika, Inggris dan Prancis terhadap Saudara kami muslim di Suriah. Konflik kepentingan antara negara adikuasa jangan sampai menjadikan Suriah sebagai battlefield atau Medan perang untuk kepentingan masing,"terangnya.

Menurut dia, segala upaya perdamaian harus dilakukan dengan cara yang damai, tanpa kekerasan.‎

"Kami berharap kepada pemerintah RI dengan dukungan dari PBNU dan ormas Islam lainnya membantu upaya perdamaian di Suriah," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.