Sukses

Yusril: Kader PPP Gabung PBB Karena Tak Mau Dukung Jokowi

Yusril berharap bergabungnya sejumlah elite dan kader PPP ke dalam PBB ini dapat menambah kekuatan yang dimiliki.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyatakan, bergabungnya sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke partainya karena adanya konflik di tubuh PPP yang tak kunjung usai. Mereka yang merapat, kata Yusril, menamakan diri kader PPP Khittah.

"Mereka sendiri menamakannya sebagai kelompok PPP Khittah yang terdiri dari dua kubu, baik kubunya Djan Faridz maupun kubunya Pak Romi," ujar Yusril usai mendampingi kliennya, di Gedung KPK Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/4/2018).

Yusril menduga para kader PPP tersebut tak setuju dengan keputusan dan kebijakan pimpinan partai yang mendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019.

"Dari dua kubu pokoknya yang sama-sama tidak puas dengan kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh partai. Kalau dulu itu tidak setuju dengan dukung Ahok, kalau sekarang ini tidak setuju karena barangkali dukung Jokowi," jelas Yusril.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menambah Kekuatan

Tidak hanya elite PPP, Yusril mengklaim, kader PPP di sejumlah daerah juga sudah banyak yang menyeberang ke PBB. Menurut dia, gabungnya kader PPP ke PBB lantaran memiliki kesamaaan visi dan misi serta garis perjuangan.

"Di daerah juga sudah banyak sekali yang bergabung, terutama di Aceh misalnya ada Abu Yus yang sangat terkenal, Ketua DPR Aceh dulunya PPP juga sudah bergabung ke PBB," ucap dia.

Yusril berharap bergabungnya sejumlah elite dan kader PPP ke dalam PBB ini dapat menambah kekuatan yang dimiliki. Terlebih, lanjut Yusril, PBB sudah dinyatakan lolos untuk mengikuti Pemilu 2019.

"Dengan masuknya teman-teman dari PPP tentu akan lebih memperkuat keberadaan partai ini," pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.