Sukses

Ratusan Penghuni Lapas Anak Tangerang Pecahkan Rekor Sembah Kaki Ibu

Ratusan anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di seluruh Indonesia, memecahkan rekor MURI dengan ritual membasuh kaki orangtua serentak.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di seluruh Indonesia, memecahkan rekor MURI dengan ritual membasuh kaki orangtua serentak, Selasa (17/4/2018). Kegiatan tersebut diselenggarakan saat Family and Society Gathering yang dipusatkan di Lapas Anak Klas I Tangerang.

Kegiatan yang dihadiri oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ini bertujuan menumbuhkan rasa kasih sayang, kepedulian kepada sesama dan hormat kepada orangtua. Suasana haru biru dan isak tangis orangtua terlihat jelas di lapangan LPKA Anak Klas I Tangerang tersebut.

Isak tangis para ibu pecah dan tak bisa terbendung lagi, kala anak-anak mereka yang menjadi penghuni Lapas Anak, mulai bersimpuh dan memohon maaf atas semua salah.

"Bu, mohon maaf, Bu. Zaenal banyak salah, bikin ibu susah, maaf Bu," ucap salah seorang penghuni Lapas sembari menangis tersedu.

Ratapan minta maaf si anak disambut tangisan haru sang ibu yang mengiyakan permintaan maaf tersebut. Pelukan erat pun diberikan sang ibu untuk anak-anak mereka.

Momen ini pun sekalian pelepas rindu antara keduanya, sangat terlihat jelas ada kerinduan pulang ke rumah dan penyesalan.

"Mau pulang, Mak, doain kuat ya, Mak. Kangen rumah, Mak. Nyesel sumpah nyesel, Mak," tangis pecah salah seorang penghuni Lapas Anak lain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sebagai Proses Pendidikan

Plt Dirjen Pemasyarakatan Mardjoeki mengatakan, keterlibatan keluarga dan peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam proses pendidikan dan pembinaan anak. "Diharapkan kegiatan ini dapat mengembalikan semangat dan keceriaan anak di masa depan," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengatakan, kegiatan ini sebagai ajang untuk meluapkan kerinduan antara orangtua dan anak binaan. Pasalnya, selama di dalam, anak binaan jarang bertemu dengan keluarga terutama ibu.

"Tadi kita lihat suasana haru, mereka meluapkan kerinduan kepada ibunya karena jarang bertemu, mengingat juga kesalahan yang sudah dilakukan," ujarnya.

Selain itu, Yasonna mengatakan, kegiatan ini untuk mengingatkan para anak binaan untuk dapat lebih baik saat nanti keluar dari Lapas. Lewat air mata dari masing-masing ibu, dapat memotivasi anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

"Sehingga nanti ketika mereka keluar Lapas bisa menjadi manusia yang lebih baik, tidak mengulangi kesalahannya lagi," tandasnya.

Kegiatan pemecahan rekor ini juga dilakukan di Lapas Anak lain di seluruh Indonesia. Yasonna dan tim dari MURI melihatnya melalui sambungan teleconferens di Lapangan Lapas Anak Tangerang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.