Sukses

Masalah Pribadi Picu Pengeroyokan Polisi di Sumut

Aksi pengeroyokan itu diduga dipicu persoalan pribadi antara korban dengan para pelaku saat mereka bertemu di sebuah tempat hiburan malam sepekan sebelumnya.

Fokus, Sumatera Utara - Seorang polisi yang bertugas di Direktorat Kriminal Umum Polda Sumatera Utara babak belur dikeroyok sejumlah orang saat sedang bertandang ke rumah teman wanitanya. Aksi pengeroyokan itu diduga dipicu persoalan pribadi antara korban dengan para pelaku saat mereka bertemu di sebuah tempat hiburan malam sepekan sebelumnya.

Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Senin (16/4/2018), korban berhasil lolos dari para pengeroyoknya yang berjumlah lima orang setelah melompat dari jendela di lantai dua rumah teman wanitanya ke Sungai Babura. Korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Materna untuk mendapatkan perawatan medis.

Akibat aksi pengeroyokan tersebut, Bripka Eric Tambunan mengalami luka di kepala, pelipis, dan kakinya akibat pukulan benda keras dan botol kaca. Bahkan korban juga kehilangan senjata api jenis revolver yang merupakan senjata api dinas.

Minggu 15 April 2018 pagi, sejumlah anggota kepolisian dari Subdit Direktorat Kriminal Polda Sumatera Utara menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Di TKP petugas menemukan ceceran darah korban, cobek batu, pecahan kaca, dan beberapa potongan logam besi yang diduga digunakan oleh para pengeroyok untuk menganiaya korban. Sayangnya, hingga Minggu siang, polisi belum bersedia memberikan keterangan.

Sementara menurut rekan wanita korban yang enggan disebut namanya, diduga aksi pengeroyokan ini dipicu senggolan antara korban dengan pria berinisial AY dan sejumlah rekannya, warga Kampung Kubur saat berada di tempat hiburan malam. Cekcok yang sempat memicu pertengkaran tersebut berlanjut dengan aksi pengeroyokan saat korban diketahui para pelaku berada di rumah teman wanitanya di Kampung Kubur.

Tim gabungan dari Polsek Medan Baru dan Polda Sumut telah memeriksa empat orang saksi. Polisi juga masih memburu AY dan sejumlah rekannya yang diduga terlibat aksi pengeroyokan tehadap korban.