Sukses

Jokowi akan Benahi Jaringan Telekomunikasi di Papua

Presiden Jokowi mengakui, jaringan telekomunikasi di sejumlah daerah di Papua masih buruk.

Liputan6.com, Asmat - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui, jaringan telekomunikasi di sejumlah daerah di Papua masih buruk.

"Kayak di Wamena saya juga pernah coba tapi putus-putus," kata Jokowi saat mengunjungi Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (13/4/2018).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memastikan, pihaknya akan membenahi masalah jaringan telekomunikasi di Papua. Sebab, hal ini penting guna membuka jalur informasi ke Papua.

"Semuanya kami akan perbaiki. Saya sudah perintahkan biar bisa dikerjakan," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi juga mengaku kesulitan menjalankan program padat karya tunai di Kabupaten Asmat, Papua.

"Ya ini memang berbeda. Jadi kalau di provinsi lain bisa, tapi kalau di Provinsi Papua itu untuk padat karya saya kira belum memungkinkan," kata Jokowi saat meninjau proyek pembangunan penampungan air di Kabupaten Asmat, Papua, Kamis, 12 April 2018.

Menurut Jokowi, ada sejumlah hal yang menyebabkan program padat karya tunai sulit dilakukan di Papua, khususnya Asmat. Misalnya, kontur tanah di Asmat yang cenderung berair sehingga sulit menanam tanaman untuk bertani dan berkebun.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program 1.000 Rumah

Presiden Jokowi mengaku telah menyiapkan program pembangunan 1.000 rumah bagi warga Asmat, Papua. Nantinya, para penduduk Asmat yang berada di sejumlah distrik bisa menempati rumah ini.

Jokowi berharap para penduduk bisa tinggal lebih layak di rumah yang terletak di Agats, Kabupaten Asmat.

"Rumahnya ada 1.000, pembangunan rumah baru. Ini tinggal 150 (rumah) lagi selesai," kata Jokowi saat mengunjungi Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (13/4/2018).

Namun, Jokowi mengaku ada sejumlah penduduk yang enggan meninggalkan tempat tinggal mereka di distrik-distrik terpencil. Hal ini yang menjadi kendala pemerintah merelokasi mereka.

"Kesulitannya adalah memang memindahkan dari distrik ke tempat-tempat baru seperti ini. Ada hak ulayat yang tidak bisa mereka tinggalkan. Ini problemnya ada di situ," terang Jokowi.

Padahal, sambung Jokowi, 1.000 rumah yang telah disiapkan untuk penduduk Asmat ini sudah dilengkapi dengan fasilitas listrik dan air bersih.

"Ada semua. Jadi tinggal jembatan ini yang akan kita bangun. Agar mereka tidak naik speedboat. Jembatannya Agustus 2018 selesai," ucap Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.