Sukses

Pantang Menyerah: Heri, Mantan Napi Pendiri Komunitas Ex Residivist

Seorang mantan narapidana mendirikan komunitas Ex Residivist, dengan tujuan untuk memberdayakan mantan narapidana agar diterima di masyarakat. Seperti apa kisahnya?

Liputan6SCTV, Bandung - Seorang mantan narapidana mendirikan komunitas Ex Residivist, dengan tujuan untuk memberdayakan mantan narapidana agar diterima di masyarakat. Seperti ditayangkan Pantang Menyerah dalam Liputan6 Siang SCTV, Jumat (13/4/2018), Pascorner, sebuah kafe yang terletak tepat di depan Lembaga Permasyarakatan Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat.

Sekilas tak tampak berbeda dengan kafe-kafe lainnya. Namun ada yang unik dari kafe ini. Berdiri sejak Mei 2017 lalu, kafe ini sepenuhnya di kelola oleh mantan narapidana atau warga binaaan dari berbagai lembaga pemasyarakatan yang ada di Bandung.

Tak hanya mengelola kafe. Komunitas ini juga memiliki sebuah usaha tempat pembuatan pin, kaos dan bordir. Sebagian besar pekerjanya pun adalah mantan warga binaan lapas. Berbagai kegiatan bisnis ini digagas untuk mengubah stigma di masyarakat, bahwa mantan narapidana dapat berkreasi secara positif.

Sosok Asep Djuheri atau biasa disapa, Heri Coet, adalah tokoh yang mewujudkan kegiatan komunitas ini. Komunitas Ex  Residivist namanya. Selama 15 tahun mantan narapidana ini mendekati dan memberikan motivasi bagi para mantan narapidana yang telah lulus dari lembaga pemasyarakatan.

Sebagai mantan narapidana, Heri paham betul kehidupan para mantan warga binaan. Ia tak ingin kisah kelam hidupnya menimpa para sahabatnya.

Tahun 2000 lalu, setelah lebih dari delapan kali keluar masuk penjara, Heri mencoba kembali ke masyarakat dan bangkit dari keterpurukan.

Berkat kerja keras pantang menyerah, kini dirinya mampu kembali ke masyarakat. Sebagian besar hidupnya dicurahkan untuk para mantan narapidana. Lebih dari 100 orang mantan narapidana ikut bergabung dalam berbagai bidang usaha.

Ayah tiga anak ini bertekad akan terus membantu para mantan narapidana agar  bisa diterima masyarakat dan membangun masa depan. Bersama komunitas Ex Residivist, ia mengubur dalam-dalam stigma yang selama ini melekat di masyarakat, bahwa para mantan narapidana adalah sampah tak berguna.