Sukses

Penjelasan Gerindra soal Prabowo Dipanggul Laskar Usai Rakornas

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan apa yang dilakukan Prabowo adalah hal yang biasa.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial video Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang tengah bertelanjang dada sambil diangkat di atas pundak beberapa orang yang berpakaian laskar. Video itu diambil usai Prabowo menerima mandat sebagai calon Presiden 2019 di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, apa yang dilakukan Prabowo adalah hal yang biasa. Sebab, adegan dalam Rakornas itu biasa dilakukan para anggota militer. Mengingat, Prabowo juga merupakan Mantan Danjen Kopassus.

"Itu biasa. Jadi kan begini, Beliau orang yang lama dalam tradisi militer. Dalam tradisi militer seorang komandan itu untuk menunjukkan solidaritas kepada anak buah biasanya dipanggul, diangkat, dan untuk menunjukkan solidaritas ya seperti itu," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 12 April 2018.

Muzani menjelaskan, yang memanggul Prabowo adalah laksar yang memang dilatih oleh Gerindra. Sehingga, ia menganggap wajar bila hal itu dilakukan para laskar ke Prabowo.

"Ya, saya kira karena itu kan para laskar dari daerah yang sudah berhari-hari melakukan pelatihan. Jadi Padepokan Garuda Yaksa itu adalah tempat dilatihnya, digemblengnya, kadet Gerindra dari seluruh Tanah Air," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Sandiaga

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI yang juga politikus Gerindra Sandiaga Uno menyatakan tidak ada pesan khusus dari bertelanjang dada itu. Ia menduga para kader ingin menunjukkan bahwa capres yang mereka dukung sehat dan bugar.

“Jangan gagal fokus melihat dua puting itu, jangan. Itu mungkin menunjukkan Pak Prabowo usia 65 tahun ke atas, tapi masih sangat tegap sehat, Beliau olahraga rutin, renang rutin, naik kuda rutin,” kata Sandi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.