Sukses

Jemaah Abu Tours Mengaku Rugi sampai Miliaran Rupiah

Ristiawan melaporkan CEO Abu Tours Hamzah Mamba ke Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, mewakili ratusan calon jemaah lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Ristiawan melaporkan CEO Abu Tours Hamzah Mamba ke Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat. Dia yang mewakili ratusan jemaah itu melaporkan Abu Tours karena sudah merasa ditipu hingga miliaran rupiah.

"Jadi hari ini kami mewakili 307 jemaah dengan tingkat kerugian Rp 5,3 miliar. Ini belum semua jemaah di area Jabodetabek dan jemaah yang belum melaporkan ke Bareskrim," kata Ristiawan di kantor Bareskrim Polri di gedung Kementerian Kelauatan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2018).

Laporannya telah diterima Bareskrim Polri dengan nomor LP/496/IV/2018/Bareskrim, tanggal 12 April 2018. Hamzah dilaporkan atas dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan dan pencucian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 dan Pasal 372 KUHP, serta Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Dia pun mengungkapkan, mulai merasa ditipu sejak awal Januari lalu karena sudah mengalami dua kali penundaan. Saat itu, Abu Tours memberikan opsi agar jemaah yang ingin bisa berangkat cepat harus tambah biaya Rp 15 juta per pack.

"Jadi bayangkan Rp 19.500.000 tambah Rp 15 juta lagi, untuk kita mau berangkat dibebankan biaya Rp 34 juta sekian. Jadi itu menurut kami oke ini adalah penipuan," ungkap Ristiawan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Pilihan Abu Tours

Dia juga mengungkapkan alasannya bersama jemaah lain memilih travel yang berada di Jalan Warung Buncit, Cinere Raya, Raya Bogor, Tebet Raya dan Boulevard Bintaro, pada 2017 lalu itu. Karena travel tersebut dinilai sudah mempunyai izin sampai Juli 2017.

"Kedua bukan karena murah tapi dengan pertimbangan waktu di Januari 2017 itu angka Rp 19.500.000 itu bukan harga yang murah," ujar Ristiawan.

"Dan ketiga kita juga sudah tanya ke asosiasinya bahwa secara kinerjanya sampai hari itu baik dan yang paling penting berizin. Kita udah mematuhi apa yang disampaikan pemerintah, pilih yang berizin," sambung dia.

Mereka ini juga sebelumnya telah dijanjikan pihak Abu Tours untuk diberangkatkan ke Tanah Suci pada awal 2018. Namun, janji tersebut tidak juga terpenuhi atau tak tidak terealisasi.

"Ada yang dijanjikan berangkat awal 2018, ada juga yang dijanjikan pada Maret (2018) tapi sampai sekarang tidak ada realisasi," ucap Ristiawan.

Adapun paket umrah yang ditawarkan Abu Tours berkisar antara Rp 19 juta - Rp 25 juta. Sementara paket haji plus dibanderol mulai Rp 100 juta.

Reporter: Nur Habibie

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.