Sukses

Wakapolri Beri Waktu Sebulan Tuntaskan Kasus Miras Oplosan

Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin berang terhadap fenomena minuman keras (miras) oplosan yang merenggut puluhan nyawa.

Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin berang terhadap fenomena miras oplosan yang merenggut puluhan nyawa. Dia pun memerintahkan seluruh jajarannya mengusut tuntas kasus ini.

"Saya targetkan bulan ini selesai. Bulan depan masuk Ramadan enggak ada lagi miras yang beredar di masyarakat seluruh Indonesia," ujar Syafruddin di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2018).

Syafrudiin juga mengapresiasi jajaran Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan Polda Kalimantan Selatan yang telah mengungkap kasus miras oplosan. Namun, dia yakin, pengungkapan kasus tersebut masih berada di permukaan.

Jenderal bintang tiga itu juga curiga, kasus miras oplosan tak hanya terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan, tapi juga di seluruh Indonesia.

Karena itu, ia memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengusut tuntas kasus produksi dan peredaran miras oplosan.

"Saya tadi perintahkan seluruh kapolda membuat kasus ini berhenti, artinya mengungkap sampai ke akar-akarnya," ucap Syafruddin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Renggut Puluhan Nyawa

Syafruddin menyebut, keberadaan miras oplosan yang merenggut banyak nyawa ini sebagai fenomena gila. Setidaknya ada 82 nyawa melayang lantaran menenggak miras oplosan.

"Di Jakarta 31, di Jabar 51. Dan saya yakin ini di tempat lain banyak. Saya rasa ratusan. Karena di Kalsel juga ada," kata dia.

Karena itu, ia berkali-kali menginstruksikan jajarannya agar mengusut tuntas kasus pembuatan dan peredaran miras oplosan ini.

"Kalau dibiarkan, ini sangat menghawatirkan bagi kelangsungan hidup masyarakat. Itu kira-kira kenapa saya penting datang ke sini untuk melihat dan menyampaikan betapa konsennya Polri untuk menyelesaikan kasus ini," ujar Syafruddin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.