Sukses

Maju Pilpres, Jokowi Minta Dukungan Ulama Jawa Barat

Jokowi meminta maaf pada para ulama bila selama ini program yang dijalankan pemerintah tak berkenan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mengutarakan keinginannya maju kembali menjadi dalon presiden di Pemilu 2019. Ia mengungkapkannya dalam pertemuan dengan ulama se-Jawa Barat di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (10/4/2018).

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hamidiyah Depok, Zainuddin Maksum Ali, menuturkan Jokowi juga mengaku tak berambisi untuk menduduki posisi nomor satu di Tanah Air.

"'Kalau saya tak dikasih (kesempatan jadi) presiden tak masalah, kalau pun jadi saya sanggup, kalau tidak, itu kehendak Allah. Andai ulama dukung saya, saya siap, tapi saya tak ambisi jadi presiden," kata Zainuddin menirukan ucapan Jokowi.

Di hadapan para ulama, Jokowi juga mengatakan latar belakangnya bukan tokoh nasional. Jenjang karirnya dimulai dari bawah yakni Wali Kota Solo, Jawa Tengah.

Karena itu, menurut jokowi pada ulama yang hadir, tampuk kepemimpinan saat ini bergantung pada dukungan masyarakat dan ulama. Jika ulama berpandangan masa kepemimpinannya cukup satu periode, Jokowi mengaku siap menerima keputusan itu.

Jokowi juga menyampaikan permohonan maaf bila program yang dijalankan pemerintah selama ini tidak sesuai dengan keinginan ulama.

"Maka beliau meminta saran ulama agar program ke depan bisa sinergi dengan semua komponen," jelas Zainuddin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siap Dukung Jokowi

Menurut Rais Syuriah NU Kota Depok ini, para ulama menyambut baik pernyataan Kepala Negara. Mereka bahkan menyatakan siap mendukung Jokowi maju kembali sebagai Capres di 2019.

"Ulama sampaikan, kalau bapak nyalon kami siap dengan pesantren, dengan santri kami," ujarnya.

Zainuddin menyebut, Jokowi sangat berjasa bagi pesantren dan para santri. Sebab, di bawah kepemimpinan Jokowi, Hari Santri Nasional dikukuhkan. Tak hanya itu saja, Jokowi sudah mendorong pemberdayaan pesantren.

"Selama Indonesia merdeka baru kali ini ada Hari Santri. Bahkan ada program berdayakan ekonomi pesantren. Ada koidah pesantren menetapkan sesuatu yang sudah pasti. Ini kan nyata. Karena itu kami 100% dukung beliau andaikata mau nyalon," ujarnya.

Reporter: Titin Supriyatin

Sumber : Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.