Sukses

Dibanding Gatot, Anies dan Cak Imin Dinilai Lebih Ideal untuk Prabowo

Dari di antara Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar, dan Gatot Nurmantyo ada satu nama yang dianggap paling sesuai dengan Prabowo.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik dari Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Djayadi Hanan menilai Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) lebih cocok dipasangkan dengan Prabowo Subianto. Dua nama itu lebih signifikan mengatrol elektabilitas Prabowo ketimbang Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.

Direktur Eksekutif SMRC ini melihat Prabowo dan Gatot berada dalam irisan yang sama. Komposisi keduanya tak akan mampu menambah variasi pemilih.

"Dari segi kombinasi pasangan kan milter-militer, Jawa semua juga jadi agak kurang secara konvensional kurang pas pasangan itu, pemilihnya juga sama itu dan dia agak sulit untuk menang jika dikombinasikan," ujar Djayadi, Jumat (30/3/2018).

Sementara, Prabowo perlu mempertahankan dan merebut suara yang direbut Jokowi pada 2014 lalu, jika mencalonkan diri kembali. Djayadi menuturkan cawapres yang cocok adalah yang bisa melengkapi kekurangannya.

"Maka dia harus ambil dari pemilih Jokowi enam persen lagi, harus dibantu calon wapresnya harus tidak dari asal sama, apalagi tantangan lebih berat partai yang dulu dukung Prabowo pada dukung Jokowi, sekarang tinggal PKS saja," jelasnya.

Nama Gubernur DKI Anies Baswedan dinilai salah satu yang cocok mendampingi Prabowo. Dari sisi latar belakang figur dan kesukuan, Anies bisa melengkapi. Djayadi mengatakan kekurangan Anies adalah pemilihnya cenderung berasal dari segmen yang sama dengan Prabowo.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antara Muhaimin dan Anies

Karena itu, Djayadi melihat Ketum PKB Muhaimin Iskandar, lebih bisa meningkatkan elektabilitas Prabowo. Sebab, bila bersanding dengan Cak Imin, Prabowo bisa merangkul suara Islam NU.

"Kalau dari segi hitungan Anies tidak menambah suara NU. Sementara Islam non-NU banyak di Prabowo, jadi ambil Muhaimin lebih menguntungkan bagi Prabowo," kata Djayadi.

Meski begitu, dalam survei, belum ada hitungan matang Prabowo-Cak Imin. Hal itu bila dibandingkan dengan Prabowo-Anies yang seringkali muncul dalam survei.

Reporter: Ahda Bayhaqi 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.