Sukses

Indo Barometer: AHY Itu New Kids On The Block

Qodari menilai, ketika AHY sudah berhasil bertemu dengan Jokowi apalagi datang sendirian, maka nilai politiknya tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebut, kedatangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan memiliki maksud tertentu.

Dia menilai, sang ayah, Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ingin menjadikan anaknya 'terlihat' dalam kancah politik saat ini. Begitu pula dengan AHY yang ingin dianggap keberadaannya dalam perpolitikan Indonesia.

"AHY kan new kids on the block, dia ingin menjadi bagian dari elite politik. Salah satu cara menjadi bagian dari elite politik atau dianggap elite politik adalah bertemu dengan tokoh. Tokoh politik paling tinggi itu adalah presiden," ujar Qodari di Gedung ICMI, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018).

Qodari mengatakan, ketika AHY sudah berhasil bertemu dengan Jokowi apalagi datang sendirian, maka nilai politiknya tinggi.

"Hanya tokoh yang bisa ketemu dengan presiden, one on one. Kecuali kalau keluarga. Yang jelas ini adalah ruangnya ruang formal. Yang jelas kan Agus datang secara resmi," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Selanjutnya

Alasan selanjutnya AHY menemui Jokowi, menurut Qodari adalah untuk mendapat publikasi atau perhatian dari semuanya.

"Yang kedua untuk mendapatkan publikasi. Itu sebabnya AHY keluar dari Istana langsung pakai kacamata, karena sudah ganteng banget masuk ke Istana," ucap dia.

Selain itu juga, Qodari menilai AHY kedatangan AHY ini untuk membangun komunikasi politik dengan Jokowi. Hal ini mengingat Jokowi akan kembali maju dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

"Yang ketiga, membangun komunikasi politik, menjajakan kemungkinan berpasangan. Karena di politik itu kan cuma ada dua pilihan, bersama-sama atau berbeda jalan," terangnya.

Kalaupun mereka bersama-sama, kata Qodari, keduanya harus melakukan komunikasi. Begitu juga ketika jalan mereka berbeda.

"Jadi supaya ngomongnya supaya berpisahnya enak. Jangan jadi musuh. Kita sepakat untuk tidak sepakat. Jadi saya kira dia ini bagian dari caranya Pak SBY untuk membesarkan nama AHY baik di kalangan elite politik maupun di kalangan masyarakat," jelas Qodari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.