Sukses

ICMI soal MCA: Siapa pun yang Salah Gunakan Kebebasan Harus Ditindak

Menurut Jimly, bila jaringan Muslim Cyber Army dibiarkan, aksi mereka bisa merembet hingga Pilpres 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menilai langkah Polri menindak kelompok penyebar kabar bohong, Muslim Cyber Academy (MCA), sudah tepat.

Menurut Jimly, siapa pun yang terlibat dalam MCA harus ditindak, termasuk dugaan keterlibatan politikus.

"Siapa saja kalau menyalahgunakan kebebasan, mereknya apa saja, itu ditindak saja," ucapnya, Rabu (7/3/2018).

Ia mengatakan, siapa pun yang berbuat harus mempertanggungjawabkannya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini meminta kasus ini dibuka seterang-terangnya.

Jimly mendesak para pengacara membantu membuka kebenaran dalam persidangan. "Maka para lawyer kita imbau tampil membantu. Jadi dari perdebatan itu ketahuan salah atau enggak. Kalau terbukti salah, apa boleh buat," tuturnya.

Menurut Jimly, negara harus mendidik masyarakat bahwa menyebar hoax dan kebencian merupakan tindakan keliru. Penindakan merupakan bagian dari proses pendidikan itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Merembet ke Pilpres

Jimly memprediksi, aksi yang dilakukan oleh MCA ini akan berlanjut hingga ke musim Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Beruntung, polisi sudah menggulung jaringan itu.

"Kurang lebih efeknya saya rasa akan berlarut, cuma harus dikurangi. Kalau habis sama sekali itu sulit," Jimly berpendapat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.