Sukses

Modus Perampok Bunuh Sopir Taksi Online di Bogor

Lima pelaku perampokan sopir taksi online kini meringkuk di sel tahanan Mapolres Bogor. Sementara dua pelaku lainnya masih buron.

Liputan6.com, Bogor - Polisi mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan Yustinus Sinaga (41), sopir taksi online, di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Desa Gunung Picung, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Lima pelaku kini meringkuk di sel tahanan Mapolres Bogor. Sementara dua pelaku lainnya masih buron.

Kapolres Bogor AKBP Andi M. Dicky menjelaskan, kasus itu bermula saat keempat pelaku memesan taksi online di kawasan Holland Bakery Kecamatan Sukaraja untuk diantarkan ke Gunung Salak Endah, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Sabtu 3 Maret 2018 sekitar pukul 21.00 WIB.

Sewaktu di perjalanan menuju kawasan wisata Gunung Salak Endah, tiga temannya yang sudah menunggu ikut naik bersama empat pelaku lainnya.

Setelah tiba di kawasan wisata tersebut, mereka secara bersama-sama membunuh korban dengan cara menjerat leher menggunakan tali, mengikat tangan dan kaki korban dengan lakban hitam lalu mata dan mulut korban dilakban.

"Diduga korban mencoba melawan, jadi dua tersangka ada yang memukul kepala korban pakai batu dan gagang golok," ungkap Dicky.

Setelah korban tak berdaya, ketujuh pelaku membuang Yustinus dari dalam mobil ke jurang di daerah Gunung Picung.

Selepas itu, mereka menggasak mobil Toyota Avanza Nopol B 1992 EKM, telepon seluler, dan uang korban.

"Mereka lalu kabur. Sedangkan mobilnya dibawa AN ke daerah Subang untuk dijual di sana," kata Dicky.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terungkap karena Kasus Penggelapan

Namun saat di perjalanan, AN yang saat itu sendirian tertangkap anggota Polresta Depok di Subang dengan kasus penggelapan.

"Mobilnya dititipkan di Mapolsek Subang, sedangkan AN dibawa ke Polresta Depok. Dari situ kita dapat info, lalu dikembangkan, dan berhasil menangkap para pelaku," ucap Dicky.

Dicky mengatakan, kasus ini murni perampokan dengan latar belakang kebutuhan ekonomi. Namun dari pengakuan para pelaku mereka baru dua kali merampok mobil dengan motif yang sama.

"Mereka juga sindikat yang merampok taxi online di Sukabumi. Hanya saja korbannya selamat," kata dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.