Sukses

Kisah Wafatnya Muazin Saat Lantunkan Azan Subuh di Cakung

Satu per satu jemaah langsung menghampiri dan memeriksa kondisi Kaimin. Sebelum dokter tiba, sang muazin telah tiada.

Liputan6.com, Jakarta - Kaimin (72), seorang muazin di Musala Al-Muhajirin, Perumahan Aneka Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur terjatuh saat tengah mengumandangan azan Subuh. Detik-detik wafatnya pensiunan Bank Indonesia (BI) ini terekam dalam kamera CCTV musala.

Dia terjatuh selepas melafalkan bagian pertengahan kalimat azan subuh pada Minggu 25 Februari 2018.

"Assalatu khairum minannaum.. (salat itu lebih baik daripada tidur)," lantun pria yang meninggal di usia 72 tahun ini seperti dalam video yang beredar.

Rekaman video CCTV musala jelas menangkap momen tersebut. Lafal yang harusnya diucap dua kali, tak lagi sanggup diteruskan. Tubuh sang muazin terkulai lemas dan ambruk seketika.

Satu per satu jemaah langsung menghampiri dan memeriksa kondisi Kaimin. Sebelum dokter tiba, sang muazin telah tiada.

"Kami (jemaah) membantu melafalkan syahadat dan mendoakannya dan insyaallah, khusnul khotimah," ujar Adeng Jumhana (66) salah satu jemaah yang ada saat kejadian tersebut di Musala Al-Muhajirin, Rabu (28/2/2018).

Kaimin dikebumikan di tanah kelahirannya di Citayam, Depok. Sang istri telah lebih dulu meninggal saat menunaikan ibadah haji pada Desember 2007. Mereka meninggalkan empat orang anak dan 11 cucu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rajin Ibadah

Putra Kaimin, Suheri (45) menuturkan, semasa hidup, sang ayah dikenal rajin beribadah. Tak satu pun waktu salat coba ditinggalkannya.

"Sangat tepat waktu, malahan selalu menyempatkan bebersih musala, almarhum cinta kebersihan," kata dia.

Saat di lokasi, Liputan6.com juga berkesempatan langsung bertemu si pengunggah video wafatnya Kaimin.

Pria 27 tahun bernama Surotul Hidayat atau karib disapa Yayat ini menyampaikan, unggahan video di akun Facebook pribadinya semata untuk kebaikan.

"Saya niat mempublikasi video tersebut, karena jarang umat muslim mendapat kematian dalam keadaan khusnul khotimah saat kumandangkan azan. Harapnya agar banyak yang mendoakan dan sebagai inspirasi, motivasi kita supaya dapat mengikuti amalan Beliau (almarhum)," tutur Yayat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.