Sukses

80 Persen Alutsista Masih Impor, Ini Saran Bamsoet

Bamsoet menekankan berkembangnya industri pertahanan dalam negeri, menunjukan kedaulatan sebuah bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo berharap Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di industri strategis dapat bekerjasama dengan para pelaku industri pertahanan swasta dalam negeri.

Hal itu disampaikan Bambang saat membuka Rapat Umum Anggota Luar Biasa Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional/Pinhantanas, 21 Februari 2018.

Politisi Golkar yang kerap disapa Bamsoet ini menyinggung kemampuan BUMN yang seringkali tak mampu memenuhi kebutuhan alutsista nasional.

"Jangan sedikit-sedikit impor. Melihat hasil karya alutsista karya anak bangsa yang dipamerkan ini, saya yakin industri pertahanan swasta kita sudah mampu memproduksi dengan kualitas yang baik. Kita harus percaya diri dengan kemampuan bangsa sendiri," kata Bamsoet.

Dia menekankan berkembangnya industri pertahanan dalam negeri, menunjukan kedaulatan sebuah bangsa. Hal ini sekaligus menjadi nilai tambah bagi perekonomian nasional. Sehingga peringkat pertahanan Indonesia bisa naik dari posisi 14, menjadi 10 besar dunia.

"Bukan hanya dari segi kuantitasnya, melainkan juga dari nilai kualitas, sehingga tak kalah dari industri pertahanan luar negeri," kata Bamsoet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

80 Persen Impor

Bamsoet mengatakan, pihaknya berkomitmen memperkuat alutsista untuk memenuhi kebutuhan sistem pertahanan dan keamanan nasional. Hal itu terbukti dengan anggaran pertahanan yang terus meningkat.

Di APBN 2018, alokasinya mencapai 107 triliun, dan 15 triliun digunakan membeli alutsista. Dengan anggaran yang cukup besar tersebut, Bamsoet berharap industri pertahanan dalam negeri dapat lebih diutamakan.

"Hampir 80 persen peralatan pertahanan nasional kita dipenuhi impor. Kalaupun ada yang dibuat di dalam negeri oleh BUMN, terkadang juga hasil impor yang begitu sampai Indonesia diganti mereknya. Ini juga tidak boleh terjadi," Bamsoet menandaskan.

Selain dibuka omeh Ketua DPR, kegiatan ini turut menghadirkan Menteri Pertahanan Jenderal TNI Purn. Ryamizard Ryacudu sebagai keynote speaker.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.