Sukses

3 Kategori Banjir Jakarta Versi Anies Baswedan

Anies belum mau membeberkan bagaimana kelanjutan program normalisasi dan pemasangan turap di sungai.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, banjir Jakarta terbagi menjadi tiga kategori. Pertama, di hulu karena hujan lebat di hulu, kedua di kota karena hujan lebat di kota, dan ketiga karena meluapnya air laut atau rob.

Untuk solusi penyebab banjir pertama ia akan berkoordinasi dengan daerah penyangga. Sedangkan untuk solusi penyebab banjir kedua, Anies mengaku diperlukan normalisasi atau ia mengistilahkan naturalisasi sungai.

"Ada soal naturalisasi sungai. Bagaimana sungai itu bisa mengelola air dengan baik. Bagaimana mengamankan tidak melimpah, tapi juga ekosistem sungai dipertahankan," kata Anies di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Rabu (7/2/2018).

Namun, Anies belum mau membeberkan bagaimana kelanjutan program normalisasi dan pemasangan turap di sungai. Anies mengaku tak mau membuat kontroversi bila menjawab pertanyaan soal normalisasi dan penataan rumah pinggir kali.

"Nggak mau. Nanti. Sampai situ dulu. Saya enggak mau berkontroversi dulu lah hari ini. Kita beresin dulu soal pengungsinya. Kita amankan," kata Anies.

Mantan Mendikbud itu pun enggan berkomentar soal rencana Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno melakukan normalisasi dan penggeseran rumah warga.

"Ah sudah enggak usah diadu-adu (dengan Sandi). Segitu saja cukup. Cukup, cukup," ucap Anies.

Sedangkan untuk penanganan banjir Rob, Anies menyebut program tanggul laut sudah berjalan.

"Kalau banjir rob kan sudah dikerjakan. Masih jalan terus. Insyaallah kita teruskan juga. Soal tanggul di pantai, itu yang harus dilakukan. Tanggulnya di pantai," Anies menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siaga Banjir hingga 16 Februari

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, puncak kiriman air dari Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat sudah lewat. Meski demikian, Pemprov DKI tetap siaga bencana banjir Jakarta. Sebab, menurut prediksi BMKG, puncak musim penghujan di Jakarta berlangsung sampai 16 Februari mendatang.

"Proyeksi BMKG ini diproyeksikan cuaca seperti ini bisa sampai 16 Februari, jadi posisi kita harus bersiaga sampai 16 Februari. Mungkin lebih dari itu, mungkin bisa lebih awal," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa 6 Februari 2018.

Selain itu, dia menyebut banjir Jakarta yang terjadi semalam berbeda dengan banjir yang terjadi November tahun lalu. Semalam, banjir terjadi karena air kiriman di hulu, sedangkan November lalu karena curah hujan sangat tinggi di Jakarta.

"Dua hal yang berbeda, November kemarin itu karena curah hujan yang amat tinggi di Jakarta. Yang terjadi kemarin ini curah hujan yang amat tinggi di hulu kemudian memiliki dampak pada kita di Jakarta," ujar Anies.

Akibatnya, sejumlah wilayah Jakarta kembali dilanda banjir. Dari beberapa wilayah yang terendam, seperti Pejaten Timur dan Kampung Pulo yangdua tahun belakangan tidak banjir, semalam kembali terendam.

Anies mengatakan, hal pertama yang dilakukan Pemprov DKI adalah memastikan pengungsi banjir Jakarta aman dahulu.

"Pertama saat ini kita monitor terus, memastikan semua pengungsi semua daerah terdampak itu dapat bantuan yang cukup," jelas Anies.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.