Sukses

Kopi Pagi: Pro Kontra 100 Hari Kerja Anies-Sandi di Ibu Kota

100 hari memimpin Ibu Kota, kebijakan Anies-Sandi tuai pro dan kontra. Apa saja?

Liputan6SCTV, Jakarta - Ibu Kota resmi memiliki gubernur dan wakil gubernur baru. Momen pelantikan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Istana Negara menandai berakhirnya pemilihan Gubernur Jakarta, sekaligus menyudahi era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

Sejak itu sampai lima tahun ke depan, segudang janji yang disampaikan saat kampanye harus dijalankan Anis-Sandi. Setidaknya, ada 23 program yang digagas duet Anies-Sandi. Selain rencana penciptaan lapangan kerja baru di tiap kecamatan lewat label Ok Oce, menghentikan proyek reklamasi, yang paling fenomenal adalah program kepemilikan rumah dengan uang muka nol persen untuk kalangan tidak mampu.

Seperti ditayangkan Kopi Pagi dalam Liputan6 Pagi SCTV, Minggu (28/1/2018), belakangan, Anies-Sandi juga menerapkan kebijakan kontroversial, menutup Jalan Jatibaru di depan Stasiun Tanah Abang dan mengisinya dengan pedagang kaki lima, serta upaya menghidupkan kembali moda angkutan becak di wilayah permukiman.

Dibantu Tim Gubernur Percepatan Pembangunan yang jumlahnya paling banyak dibanding pemerintahan sebelumnya, penerapan program Anies langsung mendapat sambutan beragam. Ada yang pro, tapi yang kontra pun tidak sedikit.

Jelas, menilai kinerja dalam 100 hari pertama memang masih terlalu dini. Tapi justru inilah periode krusial sebuah pemerintahan. Pada fase inilah banyak orang menilai bobot kepemimpinan Anies-Sandi.

Ada yang beranggapan pasangan Anies-Sandi hanya ingin mencoba berbeda dengan kepemimpinan Ahok-Djarot. Permainan kata dan idiom-idiom baru bermunculan seolah menjadi ide anyar.

Tentang rumah DP nol persen misalnya, belakangan bentuknya bukan rumah tapak, tapi diistilahkan rumah lapis alias rumah susun. Begitu juga yang terjadi di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan, yang tanggulnya kerap jebol dan membuat permukiman kebanjiran. Di sini, rencana gusur disulap menjadi kata geser.

Bukan perkara gampang mewujudkan Jakarta yang lebih baik. Bukan pula sekadar setengah mati menyerap anggaran besar yang berasal dari pajak rakyat. Anies-Sandi harus sungguh-sungguh bekerja agar mimpi menjadikan Jakarta maju menjadi terwujud.