Sukses

Harta Kekayaan Wali Kota Bogor Bima Arya Naik Jadi Rp 5,5 Miliar

Bima mengatakan, dirinya terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada tahun 2014 dengan jumlah Rp 3,2 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon Wali Kota Bogor Bima Arya menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada KPK. Bima Arya mengakui harta kekayaannya naik dari saat terakhir kali dilaporkan ke lembaga antirasuah.

Bima mengatakan, dirinya terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada tahun 2014 dengan jumlah Rp 3,2 miliar. Saat ini, kekayaannya naik menjadi Rp 5,5 miliar.

"Total nilai kekayaan saya terakhir 2014 Rp 3,2 miliar, tapi kemudian sekarang ada sekitar Rp 5,5 miliar," kata Bima Arya di Gedung KPK Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (19/1/2018).

Bakal calon wali kota petahana itu mengatakan kekayannya meningkat karena kenaikan nilai jual obyek pajak (NJOP) pada asetnya berupa tanah dan rumah. Sementara untuk harta bergerak, tahun ini hanya Rp 135 juta sementara tahun 2014 mencapai Rp 438 juta.

"Di 2014 mobil saya dua, sekarang tinggal satu. Untuk kas atau setara kas 2014 Rp 470 juta sekarang 340 juta jadi berkurang sekitar 100 juta. Jadi aset naik karena NJOP tapi harta bergerak turun," jelas Bima.

Sebelumnya, KPK mengingatkan para calon kepala daerah untuk menyerahkan LHKPN. Sebab, hari ini adalah batas akhir pendaftaran pelaporan harta kekayaan.

"Kami ingatkan pada seluruh calon kepala daerah, 19 Januari 2018 adalah hari terakhir pelaporan harta kekayaan ke KPK. Kami akan tunggu sampai jam kerja berakhir. Kami siapkan 10 meja pelayanan untuk pelapor yamg datang langsung. Selain itu pelaporan secara online masih terbuka melalui e-LHKPN," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 18 Januari 2018.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanpa Mahar Politik

Pada kesempatan yang sama, Bima Arya juga memastikan partai pengusungnya tidak meminta mahar politik. Dalam Pilkada Kota Bogor, Bima Arya berpasangan dengan Dedie Rachim. Mereka diusung koalisi besar gabungan PAN, Demokrat, Hanura, Golkar, dan Nasdem serta PBB dan Perindo.

"Alhamdulillah kami tidak sepeser pun keluarkan mahar politik," ujar Bima Arya.

Dia menegaskan, dirinya serta partai pengusung telah berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih. Terlebih, dia berpasangan dengan Dedie Rachim yang merupakan mantan Direktur Pembinaan Jaringan, Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi KPK.

"Kita ingin wujudkan pemerintahan yang bersih, uang rakyat harus kembali ke rakyat. Kang Dedi punya pengalaman mengelola pemerintahan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih. Kita ingin bersih dengan sapu yang bersih," ucap Bima.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.