Sukses

Alasan Pedofil Bermodus Dukun Palsu Cabuli Bocah di Tangerang

Sebanyak 25 anak di bawah umur telah menjadi korban pelecehan seksual WS alias Babeh.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 25 anak di bawah umur telah menjadi korban pelecehan seksual oleh WS alias Babeh. Dalam aksinya, Babeh mencabuli para bocah tersebut di sebuah gubuk miliknya.

Dari hasil pemeriksaan polisi, Babeh mengaku melakukan aksinya karena tidak kuat menahan hawa nafsunya. Dia telah ditinggal istrinya menjadi TKW ke luar negeri.

"Awalnya saat pelaku ditinggali istrinya bekerja menjadi TKW di Malaysia, saat itu sudah 3 bulan. Dia tidak bisa menahan diri," kata Kapolres Tangerang Sabilul Alif di Tangerang, Jumat (5/1/2018).

Dia menambahkan, Babeh mengaku sejak April 2017 ditinggal istrinya bekerja di Malaysia. Mulai saat itu, dia melakukan aksi bejatnya dan mengincar anak-anak sebagai korban.

Menurut tersangka, anak-anak sering mendatanginya di gubuknya. Para korban pelecehan seksual menganggap pelaku memiliki ajian tertentu.

"Kedatangan anak-anak karena menganggap tersangka memiliki ajian semar mesem dan bisa mengobati orang sakit," kata Sabilul.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelaku Guru Honorer

Tersangka sendiri, terang Sabilul, mengaku sehari-hari berprofesi sebagai guru honorer di salah satu SD di kawasan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Meski berpindah-pindah tempat, Babeh memiliki rumah di daerah Gunung Kaler Kabupaten Tangerang.

Anak-anak itu kemudian meminta ajian semar mesem kepada tersangka. Atas permintaan itu, terang Sabilul, tersangka bersedia memberikan ajian semar mesem asalkan ada mahar atau semacam kompensasi uang.

"Namun, untuk mahar uang, anak-anak mengaku tidak memilikinya. Tersangka kemudian mengatakan, mahar uang bisa diganti asalkan anak-anak bersedia disodomi. Berdasarkan pengakuan tersangka, anak-anak bersedia disodomi olehnya," kata Sabilul.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.