Sukses

Polri Minta Truk Besar Tak Lewat Jalur Arus Balik hingga Pagi Ini

Truk besar Diharapkan baru bisa beroperasi kembali pada Selasa, 2 Januari 2018 pagi nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa meminta kepada para pengusaha ekspedisi dan jasa angkutan barang untuk mematuhi surat edaran Kementerian Perhubungan yang melarang truk besar untuk tidak melintas di sepanjang jalur arus balik libur Natal dan Tahun Baru 2018.

Menurut Royke, nantinya truk besar itu akan kembali beroperasi pada Selasa 2 Januari 2018 pagi nanti.

"Sebenarnya dibuka pukul 24.00 WIB ya, mudah mudahan mereka paham sampai pagi. Diimbau supaya pagi (beroperasi), karena ini masih terus masuk kendaraan ke Jakarta," ujar Royke saat meninjau situasi arus balik di Gerbang Tol Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 1 Januari 2017.

Royke mengaku pihaknya amat terbantu atas kebijakan pelarangan kendaraan besar melintas saat arus balik. Sehingga kepadatan yang terjadi masih dalam batas wajar.

"Syukurlah kendaraan besar tidak beroperasi sampai hari ini, artinya mereka patuh, terima kasih pada pengusaha angkutan truk maupun pengusaha ekspor impor yang bertoleransi," ucap Royke.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berlakukan Contra Flow

Puncak arus balik Natal dan Tahun Baru 2018 diperkirakan akan terjadi pada Senin, 1 Januari 2018. Diprediksi sebanyak 107 ribu kendaraan yang akan memasuki ibu kota dari Tol Cipali ke arah Jakarta.

Menurut Royke ratusan ribu kendaraan itu akan berangsur-angsur masuk ke Jakarta hingga tengah malam nanti.

"Diperkirakan hari ini, berdasarkan data Jasa Marga 107 ribu kendaraan akan masuk, ini sampai tengah malam paling tidak," kata Royke.

Dengan adanya situasi itu, Royke memastikan pihaknya akan menerapkan sistem contra flow (jalur berlawanan arah) di ruas tol Cipali yang mengarah ke gerbang Tol Cikarang Utama, salah satunya di kilometer 42.

"Nanti kalau kurang kita mundur lagi sampai ke kilometer 60-an contra flow nya. Sebab di titik itu terjadi penyempitan atau bottle neck," ucap Royke.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.