Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berupaya agar masyarakat tidak mengalami kredit macet. Menurutnya, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak akan menunggak pembayaran kredit, berbeda dengan pengusaha besar.
"Biasanya UMKM itu tidak banyak yang ngemplang (menunggak). Yang ngemplang itu pengusaha-pengusaha besar," kata Sandiaga usai meresmikan Bazis Corner di Jakarta Utara, Rabu (20/12/2017).
Baca Juga
Tanggapan Sandiaga Uno Soal Wacana Dana Pariwisata Berkelanjutan Lewat Tiket Pesawat yang Banyak Diprotes
Sandiaga Uno Jamin Harga Tiket Pesawat Tak Naik Meski Ada Pungutan Pariwisata, Bagaimana Caranya?
Java Jazz Festival 2024 Digelar 3 Hari di JIExpo Kemayoran, Diharapkan Jaring Lebih Banyak Wisman
"Teman-teman saya itu jago ngemplang, pengusaha-pengusaha besar. Tapi kalau pengusaha kecil jarang sekali," ucap Sandiaga.
Advertisement
Sandiaga mengatakan, UMKM terkadang meminta penundaan pembayaran karena kondisi mendesak seperti tertimpa musibah kebakaran atau anggota keluarga yang jatuh sakit.
Ia juga yakin masyarakat tidak akan menunggak pembayaran kredit dengan konsep OK OCE yang ada saat ini.
"Seandainya ada kredit macet konsepnya adalah bussiness to bussiness. Kita hanya fasilitasi," tutur Sandiaga.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Manfaatkan Wakaf
Sandi menyebut contoh Bazis Corner di Jakarta Utara yang memanfaatkan dana wakaf. Konsep ini sedikit berbeda dengan jenis kredit yang biasa ditemui.
Saat ini OK OCE menggandeng perusahaan pembayaran untuk membantu memberikan modal berbeda dengan tahun lalu yang dibiayai pemprov DKI. Menurut Sandi, perusahaan pembiayaan lebih mengetahui mana masyarakat yang bisa mempertanggungjawabkan kredit dan mana yang tidak. Hal ini merupakan salah satu upaya mencegah kredit macet di masyarakat.
"Tahun lalu kredit macet semua karena yang memberikan pemprov. Tapi kalau yang memberikan perusahaan pembiayaan yang lebih mengerti, mereka bisa tahu mana yang bisa diberikan mana yang tidak layak diberikan," jelas Sandi.
Advertisement
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement