Sukses

Setya Novanto: Saya Bangga Digantikan Pak Airlangga

Setya Novanto sendiri baru saja menjalani sidang kedua perkara kasus dugaan korupsi e-KTP.

Liputan6.com, Jakarta - Posisi Setya Novanto atau Setnov sebagai Ketua Umum Partai Golkar sudah digantikan oleh Airlangga Hartarto. Setnov mengaku senang dan bangga posisinya digantikan oleh Airlangga.

“Ya saya bangga sama Pak Airlangga. Saya berharap Pak Airlangga bisa menindaklanjuti program yang sudah berjalan,” ujar Setnov usai sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).

Setya Novanto sendiri baru saja menjalani sidang kedua perkara kasus dugaan korupsi e-KTP. Dalam sidang tersebut, dia hanya terdiam dan fokus pada lembaran nota eksepsi atau keberatan yang dibacakan tim penasihat hukumnya.

Usai sidang, Setya Novanto juga sempat dimintai tanggapan terkait eksepsi yang sudah dibacakan. Namun dia hanya terdiam dan mengunci mulutnya rapat-rapat.

Ketika ditanya kembali soal masa depan Partai Golkar, Setya Novanto kembali membuka mulut.

“(Kader Golkar) harus kompak bersama dan memajukan program pemerintah dan Golkar ke depan,” kata dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dikukuhkan Jadi Ketum

Airlangga Hartarto resmi menjadi Ketua Umum Golkar berdasarkan hasil Musyawarah Luar Biasa (munaslub), Rabu (20/12/2017).

 "Menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar," kata Sarmudji, Sekretaris Pimpinan Munaslub, di Jakarta Rabu (20/12/2017).

 Airlangga terpilih menjadi Ketua Umum Golkar periode 2017-2019. Posisi tersebut bisa diperpanjang melalui jalur Rapimnas.

Airlangga sebelumnya telah ditunjuk menggantikan Setya Novanto dalam rapat pleno yang digelar di kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu malam. Saat itu, menurut Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Ace Hasan, Airlangga ditunjuk secara aklamasi.

3 dari 3 halaman

Harus Munaslub

Anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar Najib Salim Attamimi mengatakan, pengukuhan Ketua Umum Partai Golkar memang harus dilakukan di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), sehingga hal itu berdasarkan mekanisme yang telah ditentukan.

"Harusnya begitu (pengukuhan saat Munaslub)," ucap Najib.

"Saya pribadi tetap mendukung Pak Airlangga, cuma harus sesuai dengan AD/ART Partai Golkar," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.