Sukses

Riuhnya Garut Saat Gempa Tasikmalaya Mengguncang

Gempa berkekuatan 6.9 skala richter terjadi di laut Jawa Barat pukul 23.47 WIB, Jumat 15 Desember 2017. Gempa juga dirasakan di Garut.

Liputan6.com, Garut - Gempa berkekuatan 6.9 skala richter terjadi di laut Jawa Barat pukul 23.47 WIB, Jumat 15 Desember 2017. Gempa dirasakan di sejumlah wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Tengah. Salah satu daerah yang terdampak di Jawa Barat adalah Garut.

Saat gempa terjadi, warga panik. Terlebih, ada pemberitahuan gempa tersebut berpotensi tsunami. Mereka langsung berhamburan menuju ke tempat yang lebih tinggi.

Wilayah selatan Garut yang berdekatan dengan pantai, menjadi salah satu penyebab kepanikan itu.

Kasatpolairud Polres Garut, AKP Tri Andri, mengatakan warga langsung menuju tempat evakuasi yang telah ditentukan.

"Gempanya sangat terasa sekali. Warga langsung keluar dan menuju tempat evakuasi yang telah ditentukan," ujarTri Andri melalui pesan singkatnya, Garut, Sabtu (16/12/2017) dinihari.

Pengamatan Liputan6.com, kencangnya guncangan gempa sempat membuat perabotan rumah tangga yang ada dalam rumah bergoyang, bergeser, hingga jatuh. Tak sedikit banyak warga memilih keluar rumah meninggalkan harta bendanya.

"Lampu gantung ruangan saja bergoyang dan kursi sampai bergeser," ujar Heru (49), warga Kampung Tarogong Tengah RT 02 RW 03 Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul.

Untuk menghindari bahaya lebih buruk, dia bersama istri dan kedua anaknya, langsung berhamburan menyelamatkan diri ke luar rumah berkumpul dengan warga lainnya.

Keriuhan serupa terjadi di perum Cluster Sari Wates, Desa Godok, Karang Pawitan, goncangan gempa yang terjadi sekitar 20 detik tersebut, langsung membangunkan warga hingga berhamburan ke luar rumah. "Gempa gempa gempa," ujar ujang petugas keamanan komplek mengingatkan warga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kerusakan

Laporan sementara, akibat gempa tersebut, sejumlah rumah warga rusak. Untuk wilayah Garut selatan yang berdekatan dengan pantai, dua rumah penduduk milik Ida dan Otang di Kampung Rancahayam RT 01 RW 08 Desa Mekarsari dan Kampung Dayar Waru, Kecamatan Cibalong, rusak parah. Dinding retak dan ambrol.

Kemudian masih di wilayah Garut selatan, satu rumah di Kampung Panyingkiran RT 01 RW 04 desa Bungbulang Kecamatan Bungbulang juga retak.

Mengarah ke Garut Kota, tepatnya di Perum BPI Pasangrahan blok D RT 3 RW 7 Kecamatan Cilawu, tercatat satu rumah rusak berat dan 6 rumah rusak ringan. Sedangkan di wilayah Garut Kota, beberapa tembok di RSUD dr Slamet Garut mengalami retakan.

Belum ada informasi lanjutan, namun untuk sementara belum ditemukan data adanya korban jiwa meninggal dunia di wilayah Garut.

Sedangkan, warga pesisir pantai selatan Garut, yang awalnya berhamburan ke luar rumah dan menuju perbukitan, sejak dinihari tadi sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

 

 

3 dari 3 halaman

Pusat Gempa

Sebelumnya, gempa 6,9 skala richter (SR) mengguncang Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebelumnya, BMKG merilis gempa itu berkekuatan 7,3 SR. Pusat gempa berada di 11 km Tasikmalaya dengan kedalaman 107 km. 

"Perbaikan parameter gempa menjadi 6,9 SR dengan pusat gempa 11 km Tasikmalaya pada kedalaman 107 km di titik koordinat 7,75 Lintang Selatan (LS) dan 108,11 Bujur Timur (BT) pada Jumat, 15 Desember 2017, pukul 23.47.57 WIB," tulis BMKG dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com.

Gempa Tasikmalaya tersebut berpotensi tsunami. Warga pesisir sempat diimbau menjauhi pantai. Namun, peringatan itu kemudian dicabut pukul 02.30 WIB.

"Peringatan dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa mag:6.9 SR, tanggal: 15-Dec-17 23:47:58 WIB, dinyatakan telah BERAKHIR pada 16/12/2017 pukul 02.30 WIB, Masyatakat dihimbau untuk pulang ke rumah masing-masing dengan tenang. Cek kondisi rumah sebelum masuk," kata Kapusdatin Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho‏ dalam akun twitternya @Sutopo_BNPB.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.