Sukses

Ketua DPP: Golkar Milik Kader, Bukan Keluarga Cendana

Titiek Soeharto berniat maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Titiek ingin mengembalikan kepemimpinan partai itu ke Keluarga Cendana.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar, Happy Bone Zulkarnain, mengingatkan Golkar telah menjelma menjadi partai modern. Suksesi kepemimpinan di Golkar bersifat demokratis.

"Karena partai modern tentu tidak mengenal dinasti. Kita tidak mengenal istilah Golkar milik keluarga siapa," tutur Happy Bone saat berbincang dengan Liputan6.com di bilangan Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (10/12/2017).

Hal itu ia sampaikan menanggapi pernyataan Putri Presiden Ke-2 RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, yang berniat maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Titiek mengatakan ingin mengembalikan kepemimpinan partai itu ke Keluarga Cendana.

Happy Bone tidak mempersoalkan rencana Titiek. Hanya saja, ia menegaskan Golkar adalah milik kader, bukan milik keluarga Cendana.

"Dan kemudian ingin menjadi ketua umum ya harus dengan proses demokrasi. Proses itu bisa muncul di Munaslub," jelas dia.

Happy Bone menilai Titiek masih berada dalam semangat kebatinan masa lalu. Sementara, saat ini, Golkar sudah berubah mengikuti perkembangan zaman.

"Ya menurut pandangan saya tidak ada masalah (maju calon ketum). Tetapi tidak mungkin kemudian dikatakan bahwa dikembalikan ke Cendana. Itu kan sebenarnya saya mengatakan itu setback (kembali ke masa lalu)," Happy Bone menandaskan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sambut Baik

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin menyambut baik niat mantan istri Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, itu meramaikan bursa calon ketua umum.

"Baguslah Mbak Titiek maju," kata Mahyudin di sela sosialisasi empat pilar MPR di Balikpapan, seperti dilansir dari Antara, Minggu (10/12/2017).

Menurut dia, majunya Titiek Soeharto akan memberikan lebih banyak pilihan kepada kader Golkar dalam memilih Ketua Umum pengganti Setya Novanto.

"Semakin banyak alternatif pilihan, tinggal pilih yang terbaik," kata Mahyudin yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR itu.

Yang penting, kata Mahyudin, para calon ketua umum memenuhi kriteria mengenai PDLT, yakni prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tak tercela. Selain itu, lanjut dia, para calon juga harus memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus, bisa menyatukan semua kelompok yang selama ini mungkin berbeda pandangan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.