Sukses

Pria Ditangkap di Depan Istana Sempat Ancam Tusuk Paspampres

Saat akan diamankan, BT menyerang petugas dan menyebut ISIS.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria berisiniasl BT mendatangi pos jaga Istana Negara Jakarta Pusat, Senin 13 November 2017. Pria tersebut memaksa bertemu Presiden Jokowi dengan mengancam menusuk personel pasukan pengamanan presiden (Paspampres), yang tengah berada di pos jaga.

"Pelaku memaksa ingin bertemu Presiden Jokowi dengan melakukan ancaman akan menusuk personel pos jaga," kata Asintel Paspampres Letkol Kav Urip Prihatman kepada Liputan6.com, Selasa (14/11/2017).

Urip mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin 13 November 2017 pukul 18.00 WIB sore. Saat itu, dalam keadaan hujan lebat dan pelaku seorang diri mendatangi pos penjagaan pintu masuk ke kompleks Istana Kepresidenan.

"(Pelaku) melakukan ancaman dengan menggunakan obeng pelat dengan panjang 25 cm yang siap diarahkan kepada petugas jaga Istana sambil berteriak," jelas dia.

Urip menuturkan, pelaku terus melawan paspampres. Akhirnya, BT dilumpuhkan dengan tangan kosong oleh personel yang tengah berjaga dan dilakukan pemeriksaan. Selanjutnya, pada pukul 21.00 WIB BP diserahkan ke Polsek Gambir.

"Pelaku kemudian dilumpuhkan oleh personel jaga Istana dengan tangan kosong. Pelaku kemudian diamankan di pos jaga walis dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," terang Urip.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teriak ISIS

Petugas Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat, tengah memeriksa pria nekat berinisial BT.

"Saat ini dilakukan pendalaman di Polsek Gambir," kata Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Asep Guntur di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (14/11/2017).

Saat akan diamankan, BT menyerang petugas dan menyebut ISIS.

Asep menuturkan polisi masih menyelidiki motif dan latar belakang BT yang berusaha memasuki kompleks Istana Kepresidenan.

Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.