Sukses

Merasa Aman Berdagang di Trotoar Tanah Abang

Kondisi trotoar Tanah Abang kini tak serapi sebelumnya. Hiruk-pikuk pedagang kaki lima kembali menjadi pemandangan sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta - Warna-warni pakaian dengan segala model dan merek bergantungan menghiasi keramaian trotoar Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Buah-buahan dan berbagai minuman segar juga tersedia di trotoar selebar 3,5 meter itu.

Sesekali calon pembeli mendekati pakaian yang terpapar asap kendaraan itu. Tawar-menawar pun menjadi pemandangan biasa di tempat ini. Para penjaja pakaian sabar meladeni calon pembeli yang belum tentu membeli barang dagangan mereka.

"Enggak papa, Mbak, kalau mau lihat-lihat dulu. Sudah harga murah itu," ucap seorang pedagang kaki lima kepada wanita muda, Selasa, 24 Oktober 2017.

Kondisi trotoar Tanah Abang kini tak serapi sebelumnya. Hiruk-pikuk pedagang kaki lima kembali menjadi pemandangan sehari-hari di pusat perdagangan Tanah Abang. Mulai dari pedagang pakaian, elektronik, makanan, hingga minuman memenuhi trotoar.

Liputan6.com, mencoba menyusuri jalanan dari pertigaan Jalan Jatibaru Bengkel. Posisinya tepat di depan pintu masuk Stasiun Tanah Abang yang belum lama dibangun.

Terlihat sejumlah Satpol PP berlalu lalang di jalan itu, tapi pedagang kaki lima tetap santai menjajakan barang dagangannya. Mereka tidak merasa bersalah, meski hak pejalan kaki terenggut.

Seperti Wargiyono, yang sudah 10 tahun berjualan buah-buahan di kawasan Tanah Abang. Berkali-kali dia harus kucing-kucingan dengan Satpol PP. Terutama, saat Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat masih memimpin Jakarta.

Wargiyono tidak kapok meski hampir setiap hari harus kabur dari kejaran Satpol PP. Ia melakukan itu demi menafkahi keluarganya di kampung halamannya, Kudus, Jawa Tengah.

"Sering dulu, hampir tiap hari. Sabtu Minggu juga dirazia sama mereka (Satpol PP)," ujar Wargiono.

Wargiyono terbilang licin. Pengalaman berjualan 10 tahun mengajarkan dia pandai mencari celah dari kejaran Satpol PP. Buah-buahan yang hanya dua bakul besar mudah dipindahkan, ketika petugas penertiban kota itu datang merazia Tanah Abang.

Di mata Wargiyono, Ahok terbilang kejam dan tidak memandang "wong cilik". Karena itu, pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada 16 Oktober 2017, membuat dia merasa aman berdagang.

"Setelah mereka (Anies-Sandi) dinas, banyak yang mulai dagang lagi. Aman gitu. Yang penting kita tahu aturan enggak ganggu kendaraan," ujar dia.

Wargiyono dan beberapa pedagang lainnya juga pernah berjualan selain di Jalan Jatibaru Raya. Namun, penghasilan mereka tidak sebanding jika berjualan di seberang Stasiun Tanah Abang itu.

"Mau bagaimana lagi, kita enggak dikasih tempat yang murah. Kalau dipindahin bayar mahal enggak mau, orang sehari cuma dapat kecil, belum bisa balik modal juga," ungkap dia.

Pedagang lainnya, Sumarni asal Ngawi, Jawa Timur, mengaku baru mulai berjualan di kawasan Tanah Abang sejak dua tahun lalu. Penghasilannya kini naik drastis dibanding dulu saat berjualan di Bekasi.

Banyaknya pengguna KRL atau kereta listrik di kawasan Tanah Abang menjadi alasan Sumarni pindah mengontrak di belakang pasar Tanah Abang. Dia senang karena banyak calon pembeli di tempat itu.

Sumarni juga senasib dengan Wargiyono, pernah menjadi korban penertiban saat pemerintahan gubernur sebelumnya.

Bahkan, Sumarni sering merelakan dagangannya jika terjaring penertiban Satpol PP. Biaya pengembalian barang yang tidak murah menjadi alasannya.

"Bayar itu, modal masih ngutang barang diambil, ya sudah diikhlaskan aja. Kita juga tahu diri, tapi mereka seperti ngerampok ambil dagangan, kan seharusnya cuma menertibkan," ucap dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bikin Macet

Puluhan pedagang kaki lima atau PKL masih memanfaatkan trotoar di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Nicky Aulia, pengguna KRL di Stasiun Tanah Abang, mengaku tidak nyaman dengan keberadaan pedagang di trotoar. Alasannya, pedagang kaki lima menambah kemacetan di kawasan itu.

"Langsung buat macet, soalnya orang yang lewat tertarik buat lihat dan beli yang dijualkan," ucap Nicky.

Tak hanya itu, Nicky juga kecewa dengan Satpol PP yang kurang tegas menertibkan pedagang kaki lima di kawasan itu. Alhasil, hal itu membuat kawasan Stasiun Tanah Abang terlihat semrawut.

"Seringnya mereka (Satpol PP) cuma duduk di pinggir trotoar dan mobil sambil mainan ponsel mereka," ucap dia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya akan menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang.

"Pokoknya semua kita tertibkan lagi. Nanti kita akan penertiban juga," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2017.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Seperti Satpol PP DKI Jakarta.

"Nanti caranya kita akan bicarakan," Anies menandaskan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.