Sukses

KPI Imbau Pemuda Jangan Menjadi Generasi Ikut-ikutan

Yuliandre mengatakan, saat ini generasi muda dikenal dengan generasi milenial, termasuk generasi yang lahir antara 1980

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis menyampaikan, pada era kecanggihan teknologi komunikasi sekarang ini, generasi muda Indonesia harus memiliki pengetahuan yang luas.

Hal tersebut, agar masyarakat Indonesia khususnya para pemuda tidak menjadi generasi yang bisanya hanya ikut-ikutan.

"Jangan menjadi generasi ikut-ikutan, kurangi kebisaan copy paste. Karena kita harus menjadi generasi yang kreatif yang pintar," kata Yuliandre Darwis saat menjadi pembicara dalam seminar 'Menjawab Tantangan Perkembangan Dunia Penyiaran oleh Dunia Kampus', di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Rabu (11/10/2017).

Yuliandre mengatakan, saat ini generasi pemuda dikenal dengan generasi milenial, termasuk di Indonesia, yakni generasi yang lahir antara 1980-an sampai 1995.

Dia mengatakan, generasi milenial, juga harus memiliki beberapa kelebihan baik secara pengetahuan sosial maupun individu.

"Di dalam ruangan ini termasuk dalam generasi milenial. Nah kelebihan generasi milenial itu harus kreatif, connected, confidence. Rata-rata anak muda sekarang ini confidence, namun harus dengan cara yang baik dan terukur," ujar Ketua KPI.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Takut Menganggur

Terkait lapangan pekerjaan dalam dunia penyiaran, Yuliandre berpesan agar para generasi muda yang masih menempuh dunia pendidikan tidak perlu takut kehabisan lapangan pekerjaan.

"Ada 15 tv nasional, belum yang tv kabel. Itu menjadi lahan pekerjaan bagi generasi muda. Kelebihan anak muda itu optimis lebih memberikan kontribusi untuk negara. Rata-rata anak muda gaji besar tidak menjadi prioritas, tapi lebih mencari ilmu pengalaman," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.