Sukses

TNI AD: Tidak Ada Aturan Tentara Parkir Gratis

Setiap anggota TNI, kata Alfret, tetap mengikuti peraturan parkir yang berlaku. Jangan karena dia seorang tentara, biaya parkir minta gratis

Liputan6.com, Jakarta Aksi dokter koboi di sebuah parkiran Mal Gandaria City mendadak viral. Pangkal persoalan adalah dokter bernama Anwari itu mengaku seorang tentara dan menolak membayar parkir karena seorang tentara.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Alfret Denny Tuejeh mengatakan, tidak ada aturan yang menyebut anggota TNI mendapatkan fasilitas parkir gratis.

"Tidak ada aturan kalau tentara, militer parkir di suatu tempat harus gratis, tidak bayar, itu sikap arogansi," kata Alfret saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (8/10/2017).

Setiap anggota TNI, kata Alfret, tetap mengikuti peraturan parkir yang berlaku. Jangan karena dia seorang tentara, biaya parkir minta digratiskan

"Kalau digratiskan ya terima kasih, kalau harus bayar ya bayar juga" kata Alfret.

Aksi koboi dokter Anwari terekam CCTV parkir Mal Gandaria City, di area basement 2, Jumat malam, 6 Oktober, sekitar pukul 20.30 WIB.

Meski petugas parkir sudah bersujud minta ampun, pelaku tetap mengeluarkan senjata api dan mengarahkan pada korban.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ditahan

Anwari kini sudah berstatus tersangka. Polisi menjeratnya dengan pasal penganiayaan. Sementara, untuk pasal penggunaan senjata api masih diselidiki.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, Anwari, pria yang melepas tembakan di Mal Gandaria City, bukan anggota TNI. Dia sudah berkoordinasi dengan TNI atas kasus tersebut.

Kemudian soal mobil yang dibawa oleh Anwari diketahui merupakan mobil dinas sang istri yang bertugas di RSPAD Gatot Subroto. Mobil dinas tersebut memiliki pelat nomor 1058-45.

"Itu mobil dinas istri tersangka. Jadi sebelumnya tersangka juga dokter di sana tapi sudah pensiun," kata Kombes Iwan, Jakarta, Minggu (8/10/2017).

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD Brigjen TNI Alfert Denny Tuejeh mengatakan, dari pelat mobil yang disebutkan, pelat tersebut merupakan nomor pelat satuan jajaran TNI AD.

"Melihat nomor mobil ya itu pelat jajaran AD. Tapi hasil konfirmasi bahwa nama dokter Anwari tidak ada di jajaran TNI AD, " ujar Iwan kepada Liputan6.com.

 

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.