Sukses

Survei SMRC: Masyakat Puas dengan Kepemimpinan Jokowi

Berdasarkan hasil survei, sejak Jokowi dilantik 20 Oktober 2014, angka kepuasan masyarakat terhadap kinerja kepemimpinannya terus menaik.

Liputan6.com, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil surveinya soal Kecenderungan Politik 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi. Salah satu yang dirilis adalah soal tingkat kepuasan masyarakat Indonesia jelang tiga tahun kepemimpinan Jokowi.

"Kinerja presiden secara keseluruhan pada September 2017 dianggap puas oleh para responden. Kondisi ekonomi masyarakat ada yang mengatakan lebih baik 45 persen, lebih buruk 21 persen," ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di Jakarta, Kamis (5/10/2017).

Berdasarkan hasil survei, sejak Jokowi dilantik 20 Oktober 2014, angka kepuasan masyarakat terhadap kinerja kepemimpinannya terus menaik. "Sejak pertengahan 2016, kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi selalu di atas 60 persen dan cenderung stabil," ucap Djayadi.

Tak hanya itu, SMRC pun membandingkan kepuasan masyarakat dua tahun jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) di masa Jokowi saat ini dan era Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dulu.

"Kalau dibandingkan dengan pengalaman SBY yang sama- sama petahana 2 tahun menjelang Pilpres, kepuasan pada Jokowi lebih tinggi," kata dia.

"Kepuasan pada kinerja Presiden SBY pada September-Oktober 2006 sebesar 67 persen dan September 2007 turun menjadi 58 persen. Sedangkan pada Presiden Jokowi pada 2016 sebesar 69 persen dan September 2017 sebesar 68 persen (relatif stabil)," imbuh dia.

Dengan begitu, menurut Djayadi, maka modal politik Presiden Jokowi dua tahun menjelang Pilpres 2019 lebih baik dibanding yang dimiliki Presiden SBY dua tahun menjelang Pilpres 2009.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Responden Survei

Djayadi Hanan menjelaskan, survei dilakukan pada 3 sampai 10 September 2017 dengan populasi 1.220 dan sekitar 1.057 responden yang dianalisis datanya. Survei dilakukan kepada masyarakat yang sudah boleh memilih dalam Pemilu, itu artinya 17 tahun ke atas.

Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.