Sukses

Komunitas Pencinta Orangutan Kecam Foto Luna Maya di Majalah, Mengapa?

Dinilai telah mengeksploitasi satwa dilindungi, pose Luna Maya di sebuah majalah menuai kecaman dari komunitas pencinta orangutan.

Fokus, Palangkaraya - Komunitas pencinta orangutan mengecam foto dan video Luna Maya bersama orangutan yang digunakan saat pemotretan sampul majalah Brides Indonesia. Aksi Luna Maya dianggap tak pantas karena orangutan termasuk satwa yang dilindungi undang-undang.

Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Kamis (5/10/2017), aktris dan presenter, Luna Maya, terlihat akrab bersama orangutan saat proses pemotretan sampul majalah tersebut. Foto itu sempat beredar di akun Instagram @bridesindonesia.

Borneo Orangutan Survival Foundition (BOSF) menyayangkan tindakan Luna maya yang tak mengetahui perlindungan satwa liar, dan tak bisa dijadikan objek foto secara sembarangan.

Belum diketahui di mana lokasi pasti pemotretan Luna Maya dan orangutan tersebut. Namun kuat dugaan, pemotretan dilakukan di salah satu vila di Pulau Bali. BOSF menuntut pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengambil langkah tegas agar tidak terulang.

Atas pemberitaan ini, Her World Brides Indonesia mengirimkan hak jawabnya. Berikut ini penjelasan lengkap Her World Brides Indonesia terkait pemberitaan tersebut:

"Sehubungan dengan pemberitaan pemotretan Luna Maya dengan orang utan di majalah Her World Brides Indonesia edisi September 2017, kami menyesalkan ada sejumlah informasi yang tidak akurat, sbb:

Diberitakan bahwa foto Luna Maya bersama Orang Utan di sampul majalah Brides Indonesia. Ditayangkan juga foto berdesain cover yang diunggah oleh BOS Foundation, serta kutipan-kutipan kritik yang ditujukan kepada Luna Maya, Bali Zoo, Tim Redaksi dan Fotografer yang terlibat.

Kami ingin meluruskan fakta bahwa foto itu tidak pernah menjadi cover majalah Her World Brides Indonesia, yang telah diterbitkan pada 23 September lalu.

Pemotretan ini dilakukan atas kerjasama dengan Bali Zoo di lingkungan Bali Zoo pada 25 April lalu, dengan seijin dan pengawasan petugas kebun binatang yang merupakan ahli satwa.

Kesalahan-kesalahan informasi di atas menjadi fatal karena dalam menurunkan artikel tersebut, media tersebut tidak melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada kami dan memuat penjelasan dari pihak kami, sebagaimana diamanatkan UU Pers. Dan oleh karena itu, artikel tersebut telah melanggar prinsip keberimbangan berita (cover both sides) sebagaimana dipersyaratkan oleh Kode Etik Jurnalistik Indonesia.

Oleh sebab itu, kami meminta agar Hak Jawab ini dapat diterbitkan secara utuh, tanpa dikurangi atau ditambahi, dalam artikel baru dan juga di-insert dalam artikel sebelumnya.

Kami memohon maaf jika ada pihak-pihak yang tidak berkenan. Untuk kritikan yang ditujukan pada kami, kami menerimanya sebagai masukan dan evaluasi tim redaksi ke depannya.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Hormat kami,

Asteria ElandaPublic Relations & Business Communications Manager MRA Media (Her World Indonesia dan Her World Brides Indonesia)."