Sukses

Sudah Dilarang, Masih Ada Jemaah Haji Bawa Air Zamzam dalam Koper

Membawa air Zamzam dalam koper dilarang karena dikhawatirkan menggangu keselamatan dan kelancaran penerbangan.

Liputan6.com, Mekah - Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Mekah, KH Nasrullah Jasam, meninjau proses pemindaian (X-Ray) koper jemaah haji di PT Al-Mazro’i, Mekah. Perusahaan kargo ini yang diminta maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabia untuk melakukan proses pemindaian barang bawaan jemaah haji Indonesia.

Tiga hari masa pemulangan, ratusan koper terdeteksi membawa air Zamzam, sehingga terpaksa dibongkar dan dikeluarkan. Air Zamzam dalam beragam kemasan itu kini menumpuk di gudang Al-Mazro’i. Nasrullah Jasam kembali mengimbau jemaah untuk tidak memasukkan air Zamzam dalam koper bagasi.

"Tadi kita lihat bersama, kita buka koper dan ternyata masih ada yang membawa air Zamzam. Ini tidak sesuai ketentuan. Padahal, kita sudah menyampaikan berkali-kali. Demi keselamatan penerbangan jemaah dan kelancaran kepulangan jemaah, agar tidak memasukkan air Zamzam," kata Nasrullah di Mekah, Jumat (8/9/2017).

"Itu (air Zamzam dalam koper) pasti akan terdeteksi melalui proses X-Ray yang ada di gudang ini," dia menambahkan.

Nasrullah mengaku akan mengintensifkan kembali sosialisasi kepada jemaah melalui Ketua Sektor, Ketua Kloter, serta Ketua Rombongan dan Ketua Regu. Bahwa, membawa air Zamzam dalam koper dilarang karena dikhawatirkan mengganggu keselamatan dan kelancaran penerbangan.

Kepada jemaah, Nasrullah mengingatkan bahwa koper yang terdeteksi akan dibongkar oleh petugas yang bekerja di PT Al Mazro’i. Itu dilakukan karena air Zamzam harus dikeluarkan.

Nasrullah meminta pihak Cargo untuk memastikan betul bahwa koper yang akan dibongkat itu memang diidentifikasi membawa air Zamzam. Jika tidak ada, jangan dibongkar.

"Tadi kita sudah ingatkan kalau memang tidak ada Zamzamnya, jangan dibongkar. Kalau yakin ada, silakan dibongkar. Tapi barang yang lain untuk dirapikan kembali, sehingga tidak ada yang tercecer. Tadi kita lihat pembongkaran memang membutuhkan waktu. Satu koper bisa sampai 10–15 menit untuk merapikannya kembali, sehingga ini menghambat," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bertanggung-jawab

Ali Al Mazro’i selaku penanggung jawab kargo mengaku akan bertanggung jawab dengan barang bawaan jemaah yang ada di koper. Pihaknya akan berusaha menjaga keamanan barang dan merapikannya kembali setelah dibongkar.

Namun demikian, Ali Al Mazro'i juga meminta jemaah untuk tidak nekat membawa air Zamzam karena untuk membongkarnya membutuhkan waktu.

"Masalah air Zamzam di dalam koper, kalau dibongkar harus dirapikan kembali. Itu makan waktu. Satu kloter tidak cukup lima jam untuk bongkar aja. Kadang ada yang sekitar 90 persen ada Zamzamnya," ujar Nasrullah.

"Padahal, 18 kloter sehari harus selesai, sementara baru satu-dua kloter, sudah habis waktunya. Satu koper ada yang 6 botol, 10 botol, bahkan 20 botol. Macam-macam. Semua dibuang,” ujarnya.

Untuk jemaah yang tidak mau dibongkar kopernya, agar tidak memasukkan Zamzam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.