Sukses

Polisi Minta Keterangan Tetangga dan Putri Pegawai BNN

Polres Bogor telah memeriksa sejumlah saksi pembunuhan pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Bogor Indria Kameswari.

Liputan6.com, Jakarta - Polres Bogor telah memeriksa sejumlah saksi pembunuhan pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Bogor Indria Kameswari. Penyidik menilai pemeriksaan saksi itu sudah cukup.

"Untuk saksi-saksi sudah cukup, baik dari lingkungan tetangga, termasuk dari putri beliau," ungkap Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Menurut dia, penyidik masih memeriksa tersangka AM secara intensif. Terlebih, pelaku tutup mulut saat ditanya terkait beberapa hal.

AM bungkam soal penyebab cekcoknya dengan korban. Termasuk dugaan adanya faktor cemburu sebagai motif pembunuhan pegawai BNN tersebut.

AM, ujar dia, juga tutup mulut tentang senjata api yang digunakannya untuk membunuh sang istri. Oleh karena itu, polisi belum bisa menyimpulkan soal kepemilikan senjata api tersebut. Begitupula soal asal senjata api itu.

"Jadi, ini kan masih kita dalami lagi. Untuk senjata api ini kita masih akan intensif melakukan pencarian," kata Dicky.

Penyidik Polres Bogor masih memeriksa pembunuh pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Bogor Indria Kameswari, AM. Tersangka yang tak lain adalah suami korban itu masih bungkam terkait sejumlah hal.

"Yang bersangkutan memang amat-amat tidak kooperatif. Ini yang memberatkan yang bersangkutan juga," ujar Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika, saat dihubungi, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

 

Saksikan video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soal Senjata

Polisi masih mencari senjata yang digunakan pembunuh pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Bogor Indria Kameswari, AM. Kepada polisi, pria 39 tahun itu mengakui telah menembak wanita berjilbab tersebut, yang adalah istrinya sendiri.

"Senpinya ini, saat ini sedang kita cari," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Menurut dia, AM belum mau membuka mulut soal beberapa hal kepada penyidik terkait pembunuhan pegawai BNN itu. Termasuk soal di mana dia menyembunyikan senjata apinya.

"Yang bersangkutan mengakui juga perbuatannya. Tapi tidak kooperatif karena menyembunyikan senjata apinya," ujar Dicky.

Karena itu, polisi belum bisa mengonfirmasi terkait kepemilikan senjata, apakah senjata tersebut milik AM atau Indria.

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan luka di bagian punggung korban. Dicky memastikan hasil olah TKP menunjukkan korban tewas diduga kuat karena dibunuh.

Selain adanya luka di bagian tubuh pegawai BNN tersebut, terdapat ceceran darah di lantai rumahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.