Sukses

Aliansi Dosen Adukan Rektor UNJ ke Ombudsman soal Dugaan KKN

Awal dugaan KKN muncul dari menyebarnya informasi grafis yang menggambarkan gurita kekuasaan yang memasang nama Rektor UNJ Djaali.

Liputan6.com, Jakarta - Aliansi Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mendatangi Gedung Ombudsman RI di Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka membawa bukti dugaan penyalahgunaan wewenang dan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang ditengarai dilakukan Rektor UNJ, Djaali.

Seorang dosen UNJ, Robertus Robert, menuturkan, awal dugaan itu muncul dari menyebarnya informasi grafis yang menggambarkan gurita kekuasaan yang memasang nama Rektor UNJ Djaali. Dari situ, pihaknya mencoba menelusuri kebenaran informasi tersebut.

"Tidak ada maksud kita menjelekkan lembaga kita, tapi penting bahwa justru di tempat kita bekerja membuat lebih bermartabat. Ini satu-satunya kampus negeri di Jakarta. Harusnya memiliki sifat unggulan untuk jadi contoh," kata Robert di hadapan Komisioner Ombudsman Laode Ida, Jakarta, Senin (5/9/2017).

Dia melanjutkan, pihaknya mendapat perlawanan dari Djaali lewat laporan kepolisian. Menurut Robert, ada sekitar 30 dosen yang diperiksa polisi karena laporan Djaali atas dugaan pencemaran nama baik, di Polres Jakarta Timur, pada 22 November 2016.

Robert menuturkan, banyak dosen yang akhirnya meninggalkan tugas dan kewajiban sebagai aparatur sipil negara karena panggilan kepolisian atas laporan Rektor Djaali.

"30 Dosen dilaporkan karena ada informasi grafis itu di WA group. Kami kan mencari tahu apa benar ada dugaan KKN seperti di grup itu malah dilaporkan, kan tidak elok itu. Ternyata memang kita temukan ada SK rektor pengangkatan anak sebagai Kepala Pusat Studi Wanita dan Perlindungan Anak, dan masih ada beberapa lagi buktinya," beber Robert.

Komisioner Ombudsman Laode Ida mengatakan, aduan dari dosen UNJ akan dipelajari. Setelah itu, pihaknya akan memanggil pihak terkait untuk bisa menjelaskan persoalan yang terjadi. Dari situ bisa dilihat apakah ada malaadministrasi yang diduga dilakukan oleh sang Rektor.

"Ada dugaan beberapa pengelolaan di kampus memang ada yang mengalami demoralisai. Padahal, benteng pembentukan karakter itu ada di kampus, kalau yang membentuk dan melahirkan itu justru bermasalah kan kacau itu," tegas dia.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.