Sukses

Khotbah di Masjid Al-Azhar, Jimly Ingatkan 4 Makna Kurban

Salat Idul Adha dimulai tepat pukul 07.00 WIB dipimpin imam Masjid Agung Al-Azhar, H Bukhari Muslim.

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan umat Islam di kawasan Jakarta Selatan memadati Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru untuk menunaikan salatIdul Adha 1438 Hijriah hari ini.

Sekitar pukul 06.40 WIB ribuan jemaah sudah memadati lapangan di sekitar Masjid Agung Al-Azhar. Pelaksanaan salat Idul Adha di Masjid Agung Al-Azhar (MAA) berlangsung khidmat.

Salat Idul Adha dimulai tepat pukul 07.00 WIB dipimpin imam Masjid Agung Al-Azhar, H Bukhari Muslim, dan khotib Ketua Badan Pembina Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar, Jimly Asshiddiqie.

Jimly dalam khutbahnya menyampaikan mengenai semangat berqurban, semangat untuk saling berbagi dan peduli dalam perikehidupan bersama.

"Marilah kita saling ingat mengingatkan satu sama lain bahwa Islam yang kita yakini sebagai agama yang paling benar, dan paling tepat untuk menuntun perjalanan hidup kita harus kita wujudkan dalam perilaku kita sehari-hari, yang harus hidup di tengah kemajemukan," ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Ia juga mengatakan semua pemimpin dan pejabat di negara ini selalu mengajak masyarakat untuk bersatu.

"Cita-cita kebangsaan kita dalam sila ketiga, juga adalah Persatuan Indonesia, yaitu persatuan, kerukunan, dan harmoni di tengah kemajemukan hidup berbangsa," kata dia.

Namun, lanjut Jimly, dalam kenyataannya, persatuan membutuhkan kondisi yang adil dan berkeadilan, terutama keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Bagaimana mungkin mengharapkan kerukunan jika kondisi kehidupan bersama dalam masyarakat berlangsung sangat timpang antarkelompok dan antargolongan penduduk," ujar dia.

Perbaikan Ekonomi

Jumlah penduduk muslim di negeri ini sebanyak 87 persen dari 250 juta jiwa dan menempatkan Indonesia dewasa ini sebagai negeri berpenduduk mayoritas muslim terbesar di Dunia.

Akan tetapi, kata Jimly, penguasaan umat muslim di bidang perekonomian sebaliknya, justru minoritas.

"Dari daftar 100 orang terkaya di Indonesia, yang beragama Islam hanya sekitar 20 persen saja. Karena itu semua Masjid di seluruh Indonesia jangan melupakan dakwah di bidang ekonomi," ujar dia.

"Pembangunan bangsa Indonesia tidak boleh lagi hanya mengandalkan kuantitas, tetapi juga kualitas, baik kualitas sumber daya manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan kualitas iman taqwa serta kualitas penguasaan di bidang sumber-sumber ekonomi secara seimbang," kata Jimly.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perekat Sosial

Khatib salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin meminta agar agama seharusnya menjadi perekat sosial.

"Agama harus jadi perekat sosial. Menjadi driving force konsolidasi, persatuan dan kesatuan bangsa demi terwujudnya cita-cita bangsa dan cita-cita agama," kata Kamarudin dalam khotbahnya.

Khatib juga menyinggung perihal takbir dan tahmid. Keduanya dilantunkan dengan tulus untuk mensyukuri anugerah dan nikmat yang telah Allah berikan kepada manusia.

"Seharusnya menghapus habis rasa kepongahan, benih takabbur dan bibit arogansi karena atribut jabatan, kedudukan dan status sosial yang melekat pada diri kita," lanjut dia.


Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.