Sukses

3 Cerita Pilu Saat Polisi Hadapi Kekerasan Pengendara

Dalam menjalankan tugas, anggota kepolisian lalu lintas kerap mendapatkan perlakuan tak mengenakan dari para pengendara. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjalankan tugas, anggota kepolisian lalu lintas kerap mendapatkan perlakuan tak mengenakan dari para pengendara. Mulai dari cacian dan makian, hingga penyerangan secara fisik acap dirasakan para abdi negara tersebut.

Namun mereka menyikapinya dengan tenang. Perlakuan tak mengenakan masyarakat itu tak dibalas dengan kekerasan pula. Mereka hanya diam dan sabar tanpa membalas sedikit pun.

Sebut saja ada kisah Aiptu Sutisna yang mendapat perlakuan kasar dari warga bernama Dora Natalia. Sang petugas itu diserang dan dipukul oleh wanita yang diketahui pegawai Mahkamah Agung.

Buah dari kesabaran itu, Sutisna kemudian mendapatkan penghargaan dari Kapolda Metro Jaya yang kala itu dijabat Irjen M Iriawan. Apresiasi diberikan berkat dedikasi Sutisna.

Selain itu, juga ada cerita petugas kepolisian yang diamuk oleh anggota TNI. Namun begitu, pihak TNI meminta maaf dan memberi sanksi terhadap anggota tersebut.

Lantas bagaimana kisah selengkapnya? Berikut deretan cerita anggota kepolisian yang merasakan getirnya hadapi sikap tak mengenakn dari pengendara.

Saksikan tayang video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aiptu Sutisna

Video yang merekam aksi tak mengenakan dari pengendara terhadap anggota polantas menjadi viral. Dalam rekaman itu, wanita yang diketahui bernama Dora Natalia Singarimbun menyerang dan memukuli anggota kepolisian, Sutisna, di tengah jalan raya.

Sikap Dora itu mendapat kecaman dari warganet. Meski sempat dilaporkan pada pertengahan Desember 2016, Aiptu Sutisna akhirnya resmi mencabut laporan tersebut.

Peristiwa itu bermula ketika Dora yang melintas di kawasan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Tak terima kendaraannya diberhentikan, Dora lantas memarahi Aiptu Sutisna. Tak hanya itu, dia juga menyerang dan memukul anggota polantas tersebut.

Sutisna tak membalas perlakukan Dora. Ia justru membiarkan Dora terus memukulinya dan menarik-narik seragamnya. Setelah itu, Sutisna mengembalikan kunci mobil Dora. Dan dia pun langsung tancap gas meninggalkan lokasi kejadian.

Berkat kesabarannya, Aiptu Sutisna mendapatkan penghargaan dari Kapolda Metro Jaya. Dia pun menyatakan telah memaafkan Dora sejak insiden pemukulan usai.

3 dari 4 halaman

Diamuk TNI

Dalam video yang diunggah akun Instagram @infia_fact, terlihat seseorang pengendara sepeda motor yang menggunakan seragam hijau dengan dibalut jaket cokelat sedang marah-marah kepada seorang polantas.

Pengendara motor tersebut belakangan diketahui bernama Serda Nopriadi Wira Sinaga (NWS), anggota Korem 031 Wiba Bima, Pekanbaru, Riau.

Oknum TNI tersebut diduga mengamuk karena ditegur oleh anggota polantas karena tidak memakai helm. Motor yang digunakannya juga tidak terpasang kaca spion. Serda NWS juga terlihat memukul bagian kepala polisi yang ditutupi helm polantas dan juga menendang motor yang digunakannya.

Setelah itu, Serda NWS pergi meninggalkan tempat kejadian. Akibat dari aksi marah-marah oknum TNI ini, arus lalu lintas yang berada di jalur tersebut sempat terhambat.

TNI sendiri pun telah memberikan sanksi terhadap anggotanya tersebut.

4 dari 4 halaman

Dimarahi Pengendara

Video viral lainnya di media sosial baru-baru ini adalah video seorang polisi tua yang menghadang pengendara motor yang melawan arah. Polisi yang belum diketahui identitasnya tersebut terlihat adu argumen dengan seorang pengendara yang ngotot tidak merasa salah dengan tindakannya.

"Ayo kita ke Polsek aja, Pak," ucap pengendara motor kepada polisi tua itu.

Namun, polisi itu tampak tidak mau meladeni tantangan si pengendara motor. Ia tetap berupaya menjelaskan bahwa jalur dilewati si pengendara merupakan jalur satu arah.

"Ini jalur satu arah, Pak, nanti kalau ada kecelakaan baru polisi yang anu.." kata polisi tua itu.

Bukan mengaku salah, pengendara itu malah menghardik dan mengancam polisi tersebut dengan berupaya menelepon salah seorang pejabat polisi. Diancam demikian, sang polisi justru tidak takut.

Saat pengendara itu mengeluarkan telepon genggamnya, tiba-tiba datang seseorang yang mengaku sebagai anggota Provos Polres. Pria berbadan gemuk tersebut menegur pengendara yang tersebut.

"Bapak nggak usah sok ngaku-ngaku kenal pimpinan. Kalau Bapak salah, ya tetap salah. Saya bela yang benar," tegas pria tersebut.

Dibentak demikian, si pengandara pun berkilah kalau dirinya mendapat perlakuan kurang sopan dari polisi tua. Namun, polisi tua yang tampak mengenakan rompi hijau dan bertopi itu menjelaskan kalau dirinya hanya menegur pengendara itu.

Polisi Provos itu lalu meminta surat-surat kendaraan pemotor itu. Namun, pengendara yang tidak mengenakan helm itu tidak bisa menunjukkannya. Pria itu lalu memperingati pengendara motor agar berlaku lebih sopan dengan polisi tua yang menegurnya.

"Bapak jangan mentang-mentang kenal pimpinan. Ini orang tua, Pak. Kamu mau kenal siapa pun, saya tidak takut," tegas orang itu.

Setelah sempat ngotot, pengendara itu kemudian pergi. Pria yang mengaku Provos Polres itu meminta agar polisi tua yang menilang pengendara tidak ragu menilang pengendara yang melawan arah.

Belum diketahui secara pasti lokasi polisi tua itu menindak pengendara motor yang melanggar. Namun diduga kalau peristiwa itu terjadi di sekitar kawasan Tambora, Jakarta Barat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.