Sukses

Pria Bugil Mengira Istana Presiden adalah Gereja Katedral

Pria bugil di Istana tidak sakit jiwa. Dia hanya mengalami depresi akibat ingin menikah, namun tak kunjung menemukan pasangan.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi nekat Brokington Sianturi alias BS di depan Istana Merdeka menjadi sorotan publik. Pria tersebut diduga hendak masuk ke dalam Istana Presiden dalam kondisi tanpa busana atau bugil.

Namun ternyata bukan Istana Merdeka tujuan Brokington kala itu. Pria yang tengah depresi dan di bawah pengaruh narkoba itu berniat ke Gereja Katedral,  Jakarta Pusat.

"Dia ingin menikah di gereja itu. Mungkin karena dalam keadaan mabok ya, akhirnya sampainya bukan ke Katedral, tapi di Istana," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Aryo Seto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (30/8/2017).

Suyudi menegaskan, Brokington tidak sakit jiwa. Dia hanya mengalami depresi akibat ingin menikah, namun tak kunjung menemukan pasangan yang cocok. Ditambah lagi tekanan persaingan dagang dari usaha yang digelutinya.

Pria 33 tahun itu juga pesta narkoba jenis sabu terlebih dulu sebelum aksi di luar nalar itu terjadi.

"Jadi karena pengaruh narkoba. Antara pikiran dan narkoba, dia kehilangan kesadaran dan halusinasi. Dia ingin nikah di gereja, kemudian sampainya ke sana, dia pikir dia harus masuk ke dalam untuk melangsungkan pernikahan," jelas Suyudi.

Brokington memang pernah mengonsumsi narkoba sebelumnya. Namun dia sempat berhenti selama dua tahun, sebelum akhirnya mencoba mengonsumsi barang haram itu kembali.

Efeknya cukup mengejutkan. Dalam kondisi depresi ditambah pengaruh sabu, membuat Brokington melakukan tindakan di luar nalar. Dia nekat melucuti pakaiannya sendiri di tempat publik.

"Dia makainya subuh, sesaat sebelum (aksi bugil). Dia dari kos pakai kaos dan celana pendek. Sampai di depan Istana baru dia buka. Namanya orang halusinasi kan sadar enggak sadar," ucap Suyudi.

Sebelumnya, Brokington diamankan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di pagar Istana Merdeka dalam kondisi tanpa busana alias bugil, Senin 28 Agustus 2017 pagi. Pria 33 tahun itu diduga hendak merangsek masuk ke dalam istana.

Brokington kemudian diserahkan ke Mapolsek Metro Gambir. Setelah diperiksa, aksi nekat itu diduga dipicu kondisi Brokington yang tengah depresi. Apalagi belakangan Brokington dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Amankan 4 Rekan Brokington

Jajaran Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan empat rekan Brokington Sianturi alias BS, pria yang ditangkap bugil di Istana Merdeka. Empat rekan Brokington tersebut diketahui ikut pesta narkoba sebelum aksi itu terjadi.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Aryo Seto menyebutkan, keempat rekan Brokington masing-masing berinisial D, AM, V, dan M. Mereka diketahui menggelar pesta narkoba di kos milik Brokington di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

"Ternyata si BS ini menggunakan narkoba jenis sabu. Dan itu diakui, bersama teman-temannya, berlima. Sementara diamankan di Satuan Narkoba," ujar Suyudi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Oleh karena itu, polisi menjerat kelima orang tersebut dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Namun, polisi tidak menemukan barang bukti narkoba dari mereka.

"Ya, sementara kita arahkan UU Narkotika, kalau pun tidak ada barang bukti akan kita lakukan rehabilitasi," tutur Suyudi.

Menurut dia, Brokington mengakui pernah mengonsumsi narkoba pada dua tahun lalu. Namun, Brokington sudah tak lagi mengonsumsi barang haram tersebut sebelum akhirnya mencoba kembali mengisap sabu lantaran tengah depresi. Saat itulah, dia merangsak masuk dalam keadaan bugil ke Istana.

"Karena dia dekat dengan wanita yang kemarin juga diamankan (inisial M), akhirnya dia makai lagi," beber Suyudi.


Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.