Sukses

Akun Dibajak, Pengurus Muhammadiyah Ini Bantah Terkait Saracen

Gara-gara pencurian akun Twitter dan pengkloningan nomor telepon itu, beberapa polisi pernah mendatangi rumahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Terungkapnya jaringan atau sindikat penyebar kebencian Saracen juga membuat sejumlah kalangan disebut-sebut terkait dengan kelompok ini. Salah satunya adalah Mustofa Nahrawardaya, anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah yang juga dikenal sebagai aktivis media sosial.

Dia mengatakan, pada Sabtu 26 Agustus kemarin, akun Twitter miliknya @MustofaNahra telah digunakan untuk membongkar data-data yang disebut dilakukan oleh Saracen. Mustofa pun lantas membantah keterlibatannya dan mengatakan akun Twitter itu sudah lama dicuri.

"Kira-kira pada akhir 2016, akun saya @MustofaNahra telah dicuri pihak misterius. Bahkan nomor HP saya pernah dikloning oleh pihak-pihak misterius digunakan untuk tindakan ilegal tanpa sepengetahuan saya," jelas Mustofa dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (27/8/2017).

Gara-gara pencurian akun dan pengkloningan itu, lanjut dia, beberapa polisi pernah mendatangi rumahnya dini hari, lantaran ada laporan sebuah bank swasta nasional yang merasa data-data perbankannya dibocorkan dari alat komunikasi itu.

"Saya sudah melaporkan ke Telkomsel, dan anehnya, meski banyak orang menerima pesan dari nomor saya, lalulintas komunikasi tersebut tidak ada dalam data record perusahaan telekomunikasi. Misterius. Polisi sempat meminta semua IMEI HP saya untuk penyelidikan," ujar pria kelahiran Klaten, 12 Juli 1972 ini.

Belakangan, tak hanya akun media sosial milik Mustofa, surat elektronik atau email miliknya juga berpindah tangan. Akibatnya, seluruh data yang ada di email, kini telah diumbar melalui akun @MustofaNahra.


Saksikan tayang video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sedang di Luar Negeri

Musthofa menyatakan, ada pihak yang menggunaan akunnya yang dicuri untuk mengesankan dia mengetahui banyak soal Saracen.

"Padahal itu adalah tindakan pihak misterius yang mencuri dan juga mungkin mengkloning nomor HP dan akun media sosial saya. Saya tidak mengetahui apa pun soal Saracen," jelas mantan Caleg DPR PKS Dapil Jawa Tengah V pada Pemilu 2014 itu.

Hanya saja, kalau memang polisi berniat untuk mengetahui pelakunya, menurut dia sekarang merupakan saat yang tepat. Karena sudah punya akun Twitter yang baru @NetizenTofa, Mustofa mengaku tak lagi mengakses akun lamanya yang sudah diambil alih itu. Jadi, siapa pun yang mengakses akun itu saat ini pastilah pelaku karena dia sendiri tengah berada di luar negeri.

"Saya masih berada di Taipei (Taiwan)," ujar Mustofa saat dihubungi Liputan6.com, Minggu malam.

Dia mengaku baru saja tiba di Taiwan untuk memulai kegiatan Keliling Dunia Melawan Wabah Islamophobia. Karena itu, akan mudah melacak lokasi pelaku yang membajak akun Twitter miliknya itu saat sedang digunakan pihak lain.

"Saya yakin, pihak misterius yang dengan bebasnya mengumbar data-data penting orang lain di media sosial tersebut, dapat dengan mudah ditemukan di Indonesia oleh polisi," pungkas Mustofa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.