Sukses

Ikut Rekonstruksi Perampokan Daan Mogot, Tukang Tambal Ban Trauma

Pelaku penembakan sekaligus otak perampokan yakni SFR langsung melarikan diri bersama rekan lainnya yang berjaga mengawasi.

Liputan6.com, Jakarta - Tukang tambal ban yang membantu Davidson Tantono (30) saat perampokan di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat mengikuti rekonstruksi adegan yang digelar Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Pria bernama Adi itu mengaku masih takut jika mengingat peristiwa sadis yang terjadi di depan matanya itu.

Adi mengaku kala itu hanya berjarak 5 meter dari gagang senjata api yang meletus dekat kepala Davidson.

"Depan mata saya nembaknya. Masih trauma saya keingat melihat," tutur Adi di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (22/7/2017).

Dia mengaku tidak merasa curiga dengan keberadaan perampok saat Davidson membawa mobilnya untuk ditambal karena kempes. Memeriksa ban kiri belakang mobil yang ternyata memang dalam kondisi bocor, Adi lantas melepas seluruh baut yang mengunci ban.

Dia mengatakan, Davidson mengawasinya yang bekerja melalui jendela jok depan mobil sambil sesekali menerima telepon. Keduanya langsung dikagetkan oleh kehadiran pria tidak dikenal yang membuka pintu mobil dan langsung mengambil tas berisikan uang sekitar Rp 300 juta.

"Saya bantuin (korban) pas dorong-dorong (dengan pelaku)," jelas dia.

Kejadian berlangsung cepat. Saat Adi hendak menolong lebih jauh, dia dikagetkan dengan senjata api yang dikeluarkan pelaku. Sontak dirinya langsung meringkuk masuk ke dalam kios tambal bannya.

"Saya masih ingat betul ketika pelaku dengan santainya menembak korban," beber Adi.

Davidson pun ditembak di bagian kepala. Pelaku penembakan sekaligus otak perampokan yakni SFR langsung melarikan diri bersama rekan lainnya yang berjaga mengawasi.

Tujuh perampok telah dibekuk polisi. Dua diantaranya yakni SFR dan IR tewas lantaran melawan saat ditangkap. Sementara DTK, M, TP, NFR, dan RCL ikut dalam adegan rekonstruksi yang ada di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat dan Apartemen Basura, Jakarta Timur.

Polisi kini masih mengejar tujuh pelaku lainnya yang masih buron.

 

Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.